Daftar 7 BUMN yang Masih Rugi Besar: Dari Proyek Mangkrak hingga Korupsi

Daftar 7 BUMN yang Masih Rugi Besar: Dari Proyek Mangkrak hingga Korupsi--(Instagram/@Kementerianbumn)
1. Manajemen Tidak Efisien
Banyak BUMN gagal menjalankan prinsip good corporate governance. Lemahnya pengawasan internal dan keputusan strategis yang keliru membuat perusahaan tidak bisa bersaing.
2. Beban Utang yang Menggunung
Tingginya utang tanpa diimbangi pendapatan memadai membuat BUMN kesulitan menjaga arus kas. Beban bunga dan cicilan menggerus potensi keuntungan.
BACA JUGA:112 Aplikasi Pinjol Ilegal Terbaru 2025 Tak Terdaftar di OJK, Awas Jangan Terjebak!
3. Korupsi dan Penyalahgunaan Wewenang
Kasus Jiwasraya dan Waskita menunjukkan betapa buruknya dampak korupsi terhadap keberlangsungan BUMN.
4. Dampak Pandemi COVID-19
Gangguan distribusi, proyek tertunda, dan turunnya permintaan selama pandemi memberikan pukulan keras, terutama bagi sektor konstruksi dan jasa.
Langkah Pemulihan: Masih Ada Harapan
Menyadari kondisi ini, Kementerian BUMN tak tinggal diam. Beberapa strategi pemulihan terus dijalankan, antara lain:
- Restrukturisasi Utang untuk Wika dan Waskita.
- Peningkatan Tata Kelola dan Transparansi.
- Penunjukan Direksi Profesional dan Bebas Konflik Kepentingan.
- Fokus pada Proyek Produktif dan Bisnis Inti.
- Dorongan Inovasi dan Digitalisasi terutama bagi BUMN yang terancam disrupsi.
BUMN: Aset Negara yang Harus Dirawat
Ketujuh BUMN ini adalah nama besar dalam sejarah ekonomi Indonesia. Namun tanpa reformasi yang sungguh-sungguh, mereka bisa menjadi simbol kegagalan. Pemerintah perlu menjaga agar misi sosial tidak mengorbankan efisiensi dan keberlanjutan.
BACA JUGA:Risiko Dapat Uang Scan Retina di World App: Ancaman Privasi Digital Menurut Pakar UI
Dengan pengelolaan yang sehat dan terbuka, BUMN seharusnya menjadi lokomotif pembangunan nasional, bukan beban fiskal yang terus disuntik dana tanpa hasil.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: