Pengakuan Kepala Sekolah Soal Dugaan Bullying Siswa SD yang Meninggal Dunia

Konferensi pers terkait dugaan kasus bullying siswa SD Negeri 22 Toboali Bangka Selatan yang meninggal dunia, Senin 28 Juli 2025--(Babel Pos)
TOBOALI, BELITONGEKPRES.CO.ID – Seorang siswa SD Negeri 22 Toboali di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) berinisial ZH (10) meninggal dunia setelah diduga menjadi korban bullying di lingkungan sekolahnya.
Tragedi dugaan perundungan oleh teman sekelas ini tak hanya mengejutkan publik, tapi juga menggerakkan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) untuk bertindak cepat.
Dua organisasi perangkat daerah (OP) langsung diturunkan. BKPSDMD dan Inspektorat kini tengah melakukan investigasi mendalam, membongkar setiap simpul kebenaran yang tersembunyi di balik kejadian memilukan ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Basel, Anshori, menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban.
BACA JUGA:Duka Dunia Pendidikan Babel, Siswa SD Diduga Jadi Korban Bullying Hingga Meninggal
BACA JUGA:5 Cara Jadi Kaya Tanpa Harus Bekerja, Bangun Penghasilan Pasif Sejak Muda
Ia menyebut timnya telah mendatangi rumah duka dan mendengarkan langsung penuturan keluarga mengenai dugaan perundungan yang dialami siswa SD Negeri 22 Toboali.
“Kami sudah datang ke rumah almarhum, berdiskusi dengan orang tuanya, dan mendengar kronologi versi keluarga. Ini menjadi perhatian serius bagi kami,” kata Anshori dalam konferensi pers, dikutip dari Babel Pos, Senin 28 Juli 2025.
Atas instruksi langsung dari Bupati Basel, Riza Herdavid, pihak BKPSDMD dan Inspektorat diminta mengusut tuntas kasus ini secara objektif dan transparan. Langkah ini juga dibarengi koordinasi aktif dengan kepolisian dan pihak rumah sakit.
Anshori mengungkapkan bahwa dari hasil pemeriksaan awal, kepala sekolah mengakui adanya indikasi tindakan bullying terhadap ZH. Namun, dari hasil interogasi terhadap para siswa yang diduga terlibat, belum ditemukan bukti kekerasan fisik.
BACA JUGA:Nikmati Sensasi Seafood Mongolian BBQ di Swiss-Belresort Belitung, Promo Spesial Malam Minggu
BACA JUGA:Cegah Sengatan Mematikan, Damkar BPBD Belitung Evakuasi Sarang Tawon Vespa Dari Kebun Warga
“Ada tekanan psikologis, itu benar. Tapi menurut kepala sekolah (SD Negeri 22 Toboali), tidak ada unsur kekerasan secara fisik dalam peristiwa itu,” ujarnya.
Meski demikian, Dindikbud Basel belum bisa memastikan penyebab kematian ZH. Saat ini, proses investigasi medis dan hukum masih berjalan. Semua pihak diminta bersabar hingga seluruh fakta terungkap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: