Belitung Disarankan Bangun Pusat Studi Lada Putih, Harapan Baru untuk Produksi & Ekspor Global

Ilustrasi: Belitung Disarankan Bangun Pusat Studi Lada Putih, Harapan Baru untuk Produksi & Ekspor Global--
PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang selama ini harum namanya berkat lada putih, kini tengah menghadapi tantangan serius.
Produksi yang terus menurun membuat eksportir kelimpungan memenuhi permintaan dunia. Di tengah situasi ini, muncul satu gagasan besar sebagai solusinya.
Belitung disarankan membentuk pusat studi lada putih sebagai jalan keluar agar kejayaan “si mutiara putih” dari tanah Babel tak padam ditelan zaman.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu Kepulauan Bangka Belitung, Syukriah, menegaskan pentingnya langkah ini.
BACA JUGA:Ikon Baru Wisata Beltim, Tugu 1001 Warung Kopi Manggar Diresmikan di Momen HUT RI
Saat menerima kunjungan Bupati Belitung, Djoni Alamsyah Hidayat, ia menekankan bahwa pusat studi bisa menjadi kunci meningkatkan hasil panen sekaligus kualitas lada untuk menembus pasar global.
“Petani saat ini sulit meningkatkan produksi karena biaya pupuk yang tinggi tidak sebanding dengan harga jual lada yang diterima. Ditambah lagi kebutuhan junjung atau tonggak kayu yang juga mahal, membuat mereka makin terbebani,” ungkap Syukriah, dilansir dari Antara, Selasa 19 Agustus 2025.
Masalah lain pun kian menekan. Lahan perkebunan lada menyusut akibat maraknya penambangan timah ilegal. Faktor cuaca yang tak menentu juga memperparah kondisi, membuat pasokan lada putih kian tipis di pasar internasional.
Dalam diskusi dengan Bupati Djoni, Syukriah berharap pemerintah daerah Kabupaten Belitung lebih proaktif menghadirkan data komoditas secara detail.
BACA JUGA:Momen HUT ke-80 RI, Bupati Belitung Ajak Masyarakat Bergerak Maju di Semua Bidang
Menurutnya, informasi akurat soal lada bisa menjadi bahan penting dalam berbagai pembahasan pembangunan, termasuk dalam merancang kebijakan strategis untuk menyelamatkan masa depan rempah legendaris ini.
Bupati Belitung Djoni Alamsyah Hidayat, mengamini. Ia menuturkan bahwa Pemkab Belitung telah menyiapkan langkah kajian mendalam untuk mencari penyebab turunnya produktivitas.
“Dengan biaya produksi yang sama, hasil panen semakin sedikit. Kami ingin mencari jawaban pasti agar satu pohon lada bisa menghasilkan minimal satu kilogram. Itu target yang harus dijaga demi daya saing global,” ujarnya.
Gagasan pusat studi lada putih ini bukan sekadar soal teknologi pertanian. Ia adalah simbol harapan baru untuk peningkatan produksi dan ekspor global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: