Modus Baru Penipuan M-Banking 2025 Kian Ganas, Kuras Saldo Rekening Bank

Modus Baru Penipuan M-Banking 2025 Kian Ganas, Kuras Saldo Rekening Bank

Ilustrasi: Modus Baru Penipuan M-Banking 2025 Kian Ganas, Kuras Saldo Rekening Bank--(freepik)

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Kejahatan digital di tahun 2025 kian mengkhawatirkan. Modus baru penipuan M-Banking semakin ganas dengan pola serangan yang mampu menguras saldo rekening korban dalam hitungan menit.

Maraknya kasus penipuan ini membuat masyarakat di Indonesia dituntut lebih waspada ketika menggunakan layanan mobile banking. Jangan sampai Anda menjadi korbannya berikutnya.

Kemudahan bertransaksi lewat M-Banking sejatinya memberi kenyamanan, mulai dari membayar belanja daring, tagihan listrik, hingga transfer uang ke sesama nasabah maupun bank lain.

Namun, di balik kemudahan tersebut tersimpan celah besar yang kini dimanfaatkan oleh penjahat siber. Mereka tidak lagi hanya mengandalkan trik lama seperti telepon gelap atau pesan singkat mencurigakan. Modus yang dipakai semakin canggih, bahkan menembus sistem komunikasi seluler untuk mengelabui korban.

BACA JUGA:3 Cara Dapat Saldo DANA Gratis dari Game Penghasil Uang 2025, Cair ke Dompet Digital Rp 237.000

Modus Penipuan Mengintai Pengguna M-Banking

Laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa bentuk penipuan M-Banking kini makin beragam. Beberapa di antaranya adalah pencurian data pribadi, rekayasa sosial atau social engineering, hingga serangan phishing yang memanfaatkan tautan palsu.

Oleh karena itu, OJK memberikan terus imbauan agar nasabah perbankan memperhatikan sejumlah langkah pengamanan dasar, antara lain:

  • Jangan pernah membagikan kode akses atau PIN kepada orang lain.
  • Hindari menyimpan kode akses SMS Banking di tempat yang mudah ditemukan.
  • Periksa kembali detail transaksi sebelum menekan tombol konfirmasi.
  • Tunggu respon balik berupa notifikasi SMS atau email, lalu pastikan isinya sesuai.
  • Segera ganti PIN apabila merasa sudah diketahui pihak lain.
  • Jika kartu SIM hilang atau berpindah tangan, segera hubungi pihak bank untuk memblokir akses.
  • Hindari mengunduh aplikasi tidak resmi karena bisa membawa malware pencuri data.
  • Jangan menggunakan jaringan publik seperti WiFi gratis atau warnet untuk transaksi finansial.
  • Selalu lakukan log out setelah selesai bertransaksi.
  • Saat berganti ponsel, pastikan data M-Banking benar-benar terhapus.

Langkah sederhana ini kerap diabaikan, padahal justru menjadi benteng pertama melawan aksi maling M-Banking.

BACA JUGA:Buka Rekening di BRI Semakin Mudah, Setoran Ringan Bisa Nikmati Banyak Keuntungan

Penipuan Lewat Link Palsu

Salah satu modus terbaru yang dilaporkan di Indonesia adalah serangan fake BTS atau Base Transceiver Station palsu. Teknik ini memungkinkan pelaku kejahatan menyusup ke jaringan operator, lalu mencegat pesan OTP (one time password) sebelum sampai ke nasabah.

Menurut pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya dari Vaksinkom, teknik ini sangat berbahaya karena memungkinkan pelaku memalsukan identitas pengirim SMS sehingga tampak berasal dari nomor resmi bank.

“Yang celaka, penipunya bisa memasukkan nomor pengirim yang sama dengan nomor resmi bank. Dengan kelemahan sistem signaling SS7, hal ini jadi mungkin dilakukan. Akibatnya korban percaya bahwa pesan itu memang dari bank,” jelas Alfons dikutip dari unggahan di Instagram pribadinya.

Serangan tersebut tak hanya menyadap pesan, tetapi juga bisa digunakan untuk man-in-the-middle attack, yaitu memodifikasi isi pesan sebelum diteruskan ke korban.

BACA JUGA:Awas! Modus Baru Pembobolan Rekening via OTP, Malware Mengintai di Balik Layar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: