Modus Baru Penipuan M-Banking 2025 Kian Ganas, Kuras Saldo Rekening Bank

Ilustrasi: Modus Baru Penipuan M-Banking 2025 Kian Ganas, Kuras Saldo Rekening Bank--(freepik)
Dengan cara itu, pelaku mengirimkan link ke situs phishing yang tampak identik dengan laman resmi bank. Begitu korban memasukkan kredensial seperti user ID dan PIN, semua data langsung berpindah ke tangan penjahat siber.
Jangan Klik Sembarangan
Alfons menegaskan, nasabah harus ekstra hati-hati terhadap setiap tautan yang dikirim melalui SMS maupun WhatsApp. Link palsu biasanya menyamarkan alamat asli dengan teks meyakinkan yang terlihat resmi. Cara terbaik, kata dia, adalah mengetik langsung alamat situs resmi bank di browser, bukan mengklik link yang diterima.
“Jangan pernah klik link walaupun dikirim dari nomor bank. Ketik sendiri alamat website yang benar. Memang agak merepotkan, tapi itu cara paling aman,” ujarnya.
Namun, bagaimana bila tautan yang dikirim tidak menampilkan url jelas? Solusinya, pengguna bisa menyalin alamat link dengan menekan lama teks tautan hingga muncul opsi salin tautan atau copy link. Saat ditempelkan di browser, barulah terlihat alamat sebenarnya. Dari situ, pengguna bisa mengecek apakah situs tersebut asli atau hanya jebakan phishing.
BACA JUGA:Fitur Loan On App di BRImo, BRI Permudah Nasabah Cairkan Limit Kartu Kredit ke Rekening Tabungan
Kejahatan Digital yang Terus Berevolusi
Fenomena fake BTS hanyalah satu dari sekian banyak trik yang kini digunakan maling M-Banking. Dunia kejahatan siber terus beradaptasi, mengeksploitasi kelemahan teknologi komunikasi dan kelengahan manusia. Para penjahat tidak lagi sekadar mengirim pesan abal-abal, melainkan sudah masuk ke level rekayasa teknis jaringan telekomunikasi.
Para pakar menilai, masyarakat perlu menganggap serius keamanan digital layaknya menjaga barang berharga. Saldo rekening bank adalah aset yang harus dijaga dengan kesadaran penuh, sama seperti menyimpan emas atau uang tunai.
Perlindungan Diri dari Serangan
Beberapa langkah pencegahan tambahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Gunakan aplikasi keamanan tambahan untuk mendeteksi phishing.
- Aktifkan fitur autentikasi dua faktor jika tersedia.
- Rutin memperbarui aplikasi M-Banking agar terhindar dari celah keamanan lama.
- Jangan mudah tergoda iming-iming hadiah lewat link singkat.
- Segera hubungi call center bank jika menerima SMS OTP tanpa melakukan transaksi.
Kejahatan digital tidak bisa dihapus sepenuhnya, namun risiko bisa diminimalisasi dengan disiplin menjaga data pribadi.
BACA JUGA:Daftar Pinjol Resmi Tanpa Verifikasi Wajah 2025, Proses Cepat dan Aman Cair ke Rekening
Menutup Celah Kejahatan
Kasus penipuan M-Banking yang terus bermunculan seolah menjadi pengingat bahwa teknologi tidak pernah benar-benar aman. Di satu sisi, bank perlu meningkatkan sistem keamanan, memperkuat enkripsi, dan memperbaiki kelemahan jaringan. Di sisi lain, nasabah harus aktif melindungi dirinya dengan tidak sembarangan membagikan informasi sensitif.
Dengan meningkatnya kasus fake BTS dan phishing, masyarakat kini dituntut semakin kritis. Tidak cukup hanya mengandalkan notifikasi resmi, tetapi juga perlu mengembangkan kebiasaan berhati-hati sebelum mengklik tautan, memasukkan data, maupun bertransaksi.
Kesadaran kolektif menjadi kunci agar saldo rekening tetap aman. Seperti halnya pepatah, “lebih baik mencegah daripada mengobati,” menjaga kerahasiaan data dan disiplin dalam bertransaksi digital adalah langkah utama untuk menghindari jebakan maling M-Banking.
Catatan redaksi: Artikel ini disusun sebagai informasi literasi keuangan dan keamanan digital. Belitong Ekspres tidak bertanggung jawab atas kerugian akibat kelalaian pengguna dalam menjaga data M-Banking.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: