Stres Lois
Hasan menilai istrinya baik-baik saja. Cerdas. “Kalian kan tahu teman kalian yang bernama Lois ini kan cerdas sekali. Kenapa kalian perlakukan begini,” ujar Hasan pada mereka.
Teman-teman itu, kata Hasan, memang mengakui Lois cerdas. Juga sering mendebat dosen. Sering pula diminta mendampingi tamu-tamu asing, ahli dari luar negeri.
Di masa Covid, Lois punya teori penyembuhan sendiri. Banyak juga yang berobat padanyi. Hasan memberi contoh ingat ini: seorang jenderal minta tolong Lois. Ibunya sakit keras, kena Covid. Sang anak tidak ingin sang ibu dibawa ke rumah sakit. Dokter Lois diminta datang ke rumahnya di Lebak Bulus Jakarta. Bahkan diminta tinggal di rumah pasien tersebut. Agar pengobatannyi intensif.
Maka dokter Lois ke rumah itu. Tinggal di situ. Ditemani Hasan. Di kamar sebelah kamar pasien.
Lois pun memberikan pengobatan. Ini obat yang diberikan: norit 3×5 tablet, VCO 1 sendok makan, atau minyak zaitun asli 2 sendok makan. Lalu curcuma FCT 3×2 tablet, KSR600 2X1 dan NEUROBION FORTE 2X1 untuk pagi dan malam. Menjelang tidur ditambah Fluimucil 2 kapsul.
Tiga hari Lois tinggal di rumah itu bersama suami. Sang ibu semakin sehat. Dalam seminggu pulih.
“Sampai sekarang masih sehat?” tanya saya.
“Masih. Kami berhubungan baik dengan keluarga beliau,” ujar Hasan.
Di rumah itu Lois minta agar seisi rumah untuk tidak pakai masker.
Lois pernah ingin memperjuangkan prinsipnyi itu ke berbagai instansi kesehatan.
Suatu hari Louis ingin menemui Jenderal Doni Monardo, penanggung jawab Covid kala itu. Lois datang ke kantor Doni yang dijaga ketat dengan protokol kesehatan paling baik.
Lois datang tidak pakai masker. Petugas mengharuskan dia pakai masker.
Lois berdebat di situ. Akhirnya tidak bisa bertemu Doni Monardo. Dia pulang. Tetap tidak bermasker.
Anda pun masih ingat: dokter Lois akhirnya ditahan polisi. Lalu dilepaskan, setelah meminta maaf. Sejak itu nama Lois seperti lenyap dari peredaran.
Tiba-tiba Senin lalu Harian Disway memberitakan dokter Lois meninggal dunia. “Tekanan untuk Lois luar biasa. Dia down sekali,” ujar Hasan. “Rasanya itu yang membuat dia kena kanker,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: