Stres Lois

Stres Lois

Sampai Selasa sore belum dimakamkan. Masih menunggu kedatangan Hasan. Juga menunggu kakak Lois yang di Jakarta. Hasan menyerahkan sepenuhnya pada keluarga Lois untuk urusan pemakaman. Pun kalau itu harus secara Kristen. Tentu kali ini dengan masker di seluruh tubuhnyi. (Dahlan Iskan)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Disway Edisi 9 Juni 2022: Low 100 Kilo

tomosu

Sebenarnya gampang sih kalau mau membuat kalimantan lebih makmur, tidak perlu iri dengan sumbangan rp 200 milyar ke itb dkk: Cukup bikin aturan semua keuntungan baru bara, sawit dll diinvestasikan kembali ke bumi kalimantan. Mesin dan roda ekonomi akan bergulir dengan cepat, dan rakyat banyak akan menikmati. Tentu harus disiapkan lingkunganinvestasi yang matang. China melakukan seperti ini. Makanya mesin ekonomi nya bisa lari cepat.

Jimmy Marta

Rasanya tdk cukup dengan kata luar biasa untuk datuk low ini. Warrbyasah…. Karena biasa di luar. Out of the box. Tidak tamat sma tp visioner. Mungkin otaknya encer ditambah dna yg tokcer. Efisiensi adalah kunci datuk low dalam mengelola usahanya. Walau pancingnya supermahal, tp jelas karena mau ikan super super. Sedikit sbg komparasi yg dibuat datuk ini dalam pembangunan jalan. Yg digambarkan abah lebar dan luas. Mungkin setara toll. Menurut pengusaha jalan toll Yusuf Hamka biaya pembuatan toll di indonesis per km Rp.500-700M . Yang dibikin datuk low untuk 100km biaya 5T. 50M per km. Habis 5T atau 8T tak seberapa untuk dapat ratusan T…. Kalkulasi khas bisnisman….

thamrindahlan

Sebelum melengkapi pantun Abah ada baiknya awak ber-opini sedikit. Selain gelar Datuk, sepantasnya Mr. Low Tuck Kwong mendapat Bintang Maha Putra dari Negara Republik Indonesia. Begitu besar jasanya menghidupkan Pulau Borneo , Mengembalikan kekayaan bumi untuk kesejahteraan rakyat untuk jangka panjang seperti membangun jalan lebar dan kuat serta rel kereta api. Selaiknya jalan 100 Km itu diberi nama Jalan Datuk Low Tuck Kwong . Melengkapi Pantun Tantangan Abah : Ikan Patin Ikan Jelawat Ikan pesut kejar kejaran Membaca rutin disway jangan kelewat Berita Yahut pasti menambah wawasan Salamsalaman

dar_smd

cuma bisa bilang wow, Tuhan maha kaya, menyediakan batubara gratis untuk di keruk oleh orang berduit biar perut tambah buncit, sementara warga kaltim yang tidur di atas batubara masih banyak yang hanya bisa menjadi penonton, sialnya lagi beberapa waktu lalu di temukan fakta ada perusahaan perusahaan tambang menyalurkan dana CSRnya ke luar wilayah kaltim, relnya rusia tidak jadi kenapa, gosipnya anda pasti sudah tau, ada intervensi amerika

edi hartono

Iklan yg setiap saat muncul ketika membaca artikel disway memang sangat menarik. Ada Cut Tari yg sedang bersiap di atas ranjang. Ada juga Maria Vania yg sedang nungging. Di bawahnya ada Maria Vania lagi, berpakaian ketat, duduk dengan paha terbuka. Luar biasa, merdeka, wkwkwk

irud Zombie

LUAR BINASA, pak DIS. Menulis fakta yg mungkin hanya ada di Indonesia: 1 orang dpt menguasai lahan seluas itu, agresif mengeruk SDA yg tidak dapat diperbaharui. Utk dijual ke luar negri. Akan habis dalam waktu yg tak lama lagi. INI GILA. Negara yg waras kayak US tidak akan pernah ada yg seperti ini, dan tidak akan ada tokoh yg mau memuji hal seperti ini… Harusnya semua ini diatur, dikendalikan agar negara menjaga ketersediaan SDA masa depan. Pengusaha tdk ugal2an gitu menguras bumi demi kepentingan pribadi. Masalah bangun jalan / jembatan itu? Ah pak DIS berlebihan. Saya fokus ke kuantitas SDA yg dikeruknya. (Saya yakin pak DIS tidak akan tampilkan komentar ini. Tapi sudahlah. Kita sama2 paham) L.A.M, Malang Jatim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: