Selat Nasik Bakal Jadi Sentra Baru Lada dan Karet Belitung, Lahan Luas Bebas Tambang

Selat Nasik Bakal Jadi Sentra Baru Lada dan Karet Belitung, Lahan Luas Bebas Tambang

ILUSTRASI: Selat Nasik Bakal Jadi Sentra Baru Lada dan Karet Belitung-Ist-

BACA JUGA:Harga Cabai Sempat Meroket Rp 200 Ribu, Kemendag Janji Segera Turun

Dengan dijadikan sebagai lokasi sentral produksi lada dan karet, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian, serta menambah pemasukan bagi masyarakat, khususnya di Desa Selat Nasik.

"Kami dari Pemerintah Desa Selat Nasik menyambut baik dan siap mengawal program tersebut. Salah satunya dengan memberikan pelatihan pembuatan pupuk kompos kepada para petani baru-baru ini," ujarnya.

BACA JUGA:Lagi, Ada Penemuan Mayat di Belitung, Kakek 70 Tahun, Ini Dugaan Penyebab Kematian

Sebelumnya, kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik digelar di Desa Selat Nasik, Selasa (21/6). Pelatihan tersebut dalam rangka Program Pemberdayaan Petani Desa setempat.

Kepala Desa Selat Nasik Anwar mengatakan, pelatihan pembuatan pupuk organik ini untuk mendorong ketahanan pangan di Belitung, serta penggunaan pupuk yang ramah lingkungan.

BACA JUGA:Rehabilitasi Eks Tambang Timah di Belitung, Ini Harapan Pemda Belitung ke Polda Babel

Pelatihan yang digelar Pemerintah Desa (Pemdes) Selat Nasik diikuti sekitar 20 orang petani. Mereka dilatih di tempat pengolahan sampah organik dengan menggunakan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2022.

Kata Anwar, pelatihan ini sangat baik karena dapat memberikan ilmu yang bermanfaat. Selain itu, juga menjadi alternatif dan solusi untuk mengurangi biaya produksi atau penggunaan pupuk anorganik bagi para petani.

BACA JUGA:SMAN 1 Manggar Perangi Narkoba dengan Jurus 'Batagor Kuah'

"Jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan pembuatan pupuk organik ini bisa menekan biaya produksi serta menjadikan tanaman lebih higienis. Sebab, bebas residu kimia dan aman untuk dikonsumsi," kata Anwar.

Oleh sebab itu, dirinya berpesan kepada para peserta agar mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik ini dengan serius dan sungguh-sungguh.

"Dengan demikian pengetahuan yang diserap dapat dijadikan ilmu untuk menghasilkan produk-produk tani yang berkualitas, sehat dan higienis," pungkas Anwar. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: