Video Perundungan Pelajar SMP Viral, Dicaci Maki dan Ditampar, Begini Tanggapan Dindikbud Belitung
Video perundungan seorang anak di bawah umur diduga pelajar SMP viral dan jadi perbincangan hangat masyarakat Belitung--Tangkapan Layar
BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Video perundungan atau bullying yang diduga dilakukan terhadap pelajar SMP di Belitung viral di media sosial (Medsos), Minggu (31/7).
Tayangan video pendek berdurasi 26 detik itu memperlihatkan penindasan terhadap seorang anak berbaju cream yang sedang duduk di atas sepeda motor.
Tampak pula tiga anak perempuan umur sebaya mengelilingi remaja putri berhijab hitam ini. Dari dialek percakapan terdengar menggunakan logat bahasa khas Belitung, Negeri Laskar Pelangi.
BACA JUGA:Siap-siap! STNK Mati Pajak 2 Tahun, Kendaraan Dianggap Bodong
Sambil menangis anak baru gede (ABG) tersebut dibully dengan kata-kata kasar oleh dua remaja putri yang juga menggunakan hijab.
Tak hanya dicaci maki dengan kata-kata kotor, ABG tersebut tampak ditampar berkali-kali oleh kedua remaja putri itu.
Tak ada ampun, meski sudah meminta maaf sembari menangis, remaja itu terus ditampar sembari dicaci maki dengan bahasa kotor khas Belitung.
BACA JUGA:53 Pejabat Pemkab Beltim Dilantik, Bupati Berharap Mampu Ciptakan Inovasi Baru
Hingga kini belum diketahui secara pasti lokasi dan kapan terjadi tindakan perundungan tersebut. Apakah terjadi di Kabupaten Belitung atau Beltim, masih jadi tanda tanya.
Namun berdasarkan penelusuran plat nomor polisi BN 57xx GU, sepeda motor yang dipakai korban perundungan berasal dari Kabupaten Beltim.
Sepeda motor matic warna ungu hitam itu, milik seseorang yang beralamat di Desa Renggiang, Kecamatan Simpang Renggiang.
BACA JUGA:Bharada E Tembak Mati Brigadir J, Alasannya Dijelaskan ke Komnas HAM
Hingga Minggu (31/7) siang, video perundungan atau bentuk kekerasan terhadap anak itu sudah banjir komentar dan jadi perbincangan hangat masyarakat Belitung.
Tindakan perundungan tersebut membuat para netizen geram dan marah besar. Tidak hanya cukup dengan kata maaf, pelaku diminta untuk ditindak tegas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: