Pola Asuh dan Konsumsi Makanan Instan Sumber Kasus Stunting di Babel

Pola Asuh dan Konsumsi Makanan Instan Sumber Kasus Stunting di Babel

Diseminasi Studi Kasus dan Pembelajaran Baik Stunting digelar BKKBN perwakilan Provinsi Bangka Belitung di Hotel Cordella Pangkalpinang-Ist-

BELITONGEKSPRES.CO.ID, PANGKALPINANG - Pola asuh dan banyaknya mengonsumsi makanan instan bagi balita dan ibu hamil merupakan sumber terjadinya kasus stunting di Provinsi Bangka Belitung (Babel). 

Karena itu hasil policy brief terhadap kasus stunting di Provinsi Bangka Belitung merekomendasikan pencegahan stunting dengan penguatan pola asuh keluarga dan optimalisasi dapur sehat atasi stunting (Dashat).

Hal tersebut terungkap dalam Diseminasi Studi Kasus dan Pembelajaran Baik Stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Provinsi Bangka Belitung di Hotel Cordella Pangkalpinang, Senin (24/10) kemarin.

Kegiatan itu dibuka oleh Koordinator Bidang Pengendalian Kependudukan Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Zulwardi Batubara. Agenda itu merupakan paparan hasil policy brief yang disusun oleh Tim dari STIKes Abdi Nusa Pangkalpinang. 

Policy brief adalah sebuah dokumen yang menguraikan dasar rasional dalam pemilihan sebuah alternative kebijakan khusus atau rangkaian tindakan dalam sebuah kebijakan saat ini.  Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah 18,6 persen. 

"Dari 7 daerah tingkat dua, prevalensi stunting tertinggi ada di Kabupaten Bangka Barat sebesar 23,5 persen. Prevalensi terendah ada di Kabupaten Belitung yakni 13,8 persen," kata Zulwardi Batubara dalam keterangan tertulis yang diterima Belitong Ekspres.

BACA JUGA:BKKBN Babel Mutakhirkan Data 197 Ribu Keluarga Sasaran Penurunan Stunting

Menurut Zulwardi, sebagai tindak lanjut dari Perpres nomor 72 tahun 2021 dan peraturan BKKBN nomor 12 tahun 2021 maka dilakukan kajian oleh BKKBN tentang stunting di 7 Kabupaten atai Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang hasilnya berupa  policy brief yang dapat di tindaklanjut oleh pemerintah daerah.

Ada dua policy brief yang dipaparkan pada kegiatan ini yaitu Cegah Stunting dengan Penguatan Pola Asuh Keluarga Menuju Generasi Berkualitas dan Optimalisasi Program Dashat dalam Penurunan Stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

"Dashat atau Dapur Sehat Atasi Stunting merupakan salah satu upaya BKKBN dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia," bebernya.

Sementara itu, salah satu Tim Penyusun policy brief, Deri Kusmadeni, mengatakan, ada hubungan antara pola asuh dengan stunting, ada langkah-langkah kongkrit yang bisa dilakukan dalam peningkatan pola asuh untuk mencegah stunting. 

Pertama, menerapkan 6 (enam) langkah pola asuh 1000 Hari Pertama Kehidupan. Kedua, pentingnya edukasi pola asuh yang baik bagi orang tua melalui TPK (Tim Pendamping Keluarga) dan Kegiatan BKB (Bina Keluarga Balita). 

Ketiga, melakukan upaya promotif dengan Penyuluhan Kepada Ibu yang memiliki Balita Stunting secara Rutin dengan melibatkan Beberapa Instansi yang  terkait untuk percepatan penurunan stunting. 

BACA JUGA:10.965 keluarga di Beltim Kategori Berisiko Stunting, Ini Indikator Penyumbang Terbesar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: