10.965 keluarga di Beltim Kategori Berisiko Stunting, Ini Indikator Penyumbang Terbesar

10.965 keluarga di Beltim Kategori Berisiko Stunting, Ini Indikator Penyumbang Terbesar

Foto bersama usai kegiatan Desiminasi Audit Kasus Stunting di Kabupaten Beltim Tahun 2022 di Ruang Satu Hati Bangun Negeri, Kamis (29/9)-Ist-

BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Sebanyak 10.965 keluarga di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) masuk kategori Berisiko Stunting. Kurang layaknya infrastruktur lingkungan dan pernikahan di usia remaja di bawah 21 tahun menjadi indikator penyumbang terbesar.

Keluarga Berisiko Stunting adalah keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko stunting. Terdiri dari keluarga yang memiliki anak remaja puteri/calon pengantin/Ibu Hamil/anak usia 0-23  bulan/anak usia 24-59  bulan berasal dari keluarga miskin, pendidikan orang tua rendah, sanitasi lingkungan buruk, dan air minum tidak layak.

Hal itu disampaikan Koordinator Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Yudi Rafani saat Kegiatan Desiminasi Audit Kasus Stunting di Kabupaten Beltim Tahun 2022 di Ruang Satu Hati Bangun Negeri, Kamis (29/9),

“Ada 13 indikator untuk menetapkan keluarga berisiko stunting. Salah satunya kebiasaan merokok, misalnya di keluarga ada yang merokok maka masuk ke dalam Keluarga Berisiko Stunting,” ungkap Yudi Rafani dikutip dari rilis Diskominfo Beltim.

BACA JUGA:PS Beltim dan Belitong FC Pastikan Ikut Liga 3 Babel 2022

BACA JUGA:DPC Astrada Beltim Dukung KIP, Asalkan....

Dia memaparkan banyaknya pernikahan usia pasangan di bawah 21 tahun membuat jumlah keluarga berisiko stunting di Kabupaten Beltim cukup tinggi. Ditambah lagi kurang layaknya infrastruktur perumahan atau sanitasi lingkungan yang kurang baik.

“Usia ibu di bawah 19 tahun sama infrastrukturnya yang kurang layak. Kalau idealnya pasangan atau wanita yang menikah itu di atas 21 tahun,” jelas Yudi Rafani.

Akan tetapi, dari jumlah tersebut  tidak semuanya akan dijadikan sasaran pendampingan untuk tim audit stunting. Pendampingan hanya untuk keluarga berisiko tinggi yakni hanya 1.899. 

“Tidak semua, hanya yang berisiko tinggi. Misalnya keluarganya berpendidikan rendah terus akses ke sarana air bersih serta sanitasinya buruk,” kata Yudi.

BACA JUGA:BKKBN Gencarkan Percepatan Penurunan Stunting di Belitung

BACA JUGA:Terancam Merugi, Tarif Dasar Air Perumdam Pelangi Timur Segera Naik Rp 3.629

Karena itu, dia menekankan angka keluarga berisiko stunting yang diambil dari verifikasi pendataan keluarga verval selalu fluktuatif. Jadi jumlahnya bisa berubah dari waktu ke waktu.

Targetkan Penurunan Angka Stunting Beltim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: diskominfo beltim