3 Kru Speedboat China Dolphine Dievakuasi KRI Spica, Usai Pencarian Helikopter Jatuh di Belitung Timur

3 Kru Speedboat China Dolphine Dievakuasi KRI Spica, Usai Pencarian Helikopter Jatuh di Belitung Timur

Kru Speedboat China Dolphine berhasi dievakuasi KRI Spica, usai bertolak melakukan pencarian Helikopter Jatuh di Belitung Timur-Ist-

BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Tiga WNA kru Speedboat China Dolphine yang mengalami kerusakan di perairan laut Jawa (semula disebutkan di laut Belitung Timur) berhasil dievakuasi Kapal KRI Spica 934.

KRI Spica 934 mengevakuasi 3 kru Speedboat China Dolphine pada Rabu (7/12) sekitar pukul 06.09 WIB. Keberadaan speedboat China tersebut ditemukan pada koordinat 04 26.534S,108 1.645E.

Pada saat itu, Kapal KRI Spica 934 yang dinahkodai Capt Letkol Laut (P) Deirus Rizki Khair bertolak pada tanggal 6 Desember pukul 20.30 WIB dari perairan Belitung Timur, Bangka Belitung.

Adapun KRI Spica 934 ketika itu bertolak setelah melakukan Operasi SAR Gabungan kecelakaan jatuhnya Helikopter 105 P-1103 milik Baharkam Polri di Perairan Manggar.

BACA JUGA:Generasi Muda Lintas Agama Resmi Dilantik FKBU Belitung, Ini Tugasnya

BACA JUGA:Sidang Kasus Penyalahgunaan BBM Solar, Sonny Dituntut JPU Kejari Belitung 1 Tahun Penjara

Berdasarkan rilis yang diterima Belitong Ekspres, sekira pukul 20.02 WIB, Rabu (7/12) Letkol Laut (P) Deirus Rizki menerima informasi pada bahwa ada kapal yang mengalami kerusakan mesin. 

Hal itu dikabarkan untuk meminta bantuan SAR oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang untuk dapat mengevakuasi Kapal Speed Boat China Dolphin rute Malaysia - Australia mati mesin di laut Jawa.

Setelah ditemukan, speedboat di towing oleh KRI Spica menuju Tanjung Priok dan tiba pada pukul 07.30 wib (8/12). Selanjutnya di jemput oleh Kantor SAR Jakarta menggunakan kapal nelayan dan RIB 03 Jakarta dan rencananya kapal di tarik ke Dermaga Mutiara.

"Pada pukul 12.25 WIB, Kapal Speed Boat China tiba di dermaga Mutiara dengan 3 Crew WNA dalam kondisi selamat dan akan dilakukan prosedur CIQ (Bea Cukai, Imigrasi dan Karantina Pelabuhan) terhadap WNA," ujar Letkol Laut (P) Deirus Rizki Kapten KRI Spica, Kamis (8/12).

BACA JUGA:Kronologi Bocah Tertabrak Brio di Pantai Tanjungpendam Versi Orang Tua Korban

BACA JUGA:154 CPNS Beltim Lulus Diklat Pelatihan Dasar 2022, Ada 5 Orang Peserta Terbaik

Dengan ditemukannya korban dan telah di evakuasi pada Pukul 12.30 WIB, Tim SAR gabungan melakukan debriefing dan Ops SAR diusulkan untuk dihentikan atau ditutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: