Dana Hibah Pembuatan Film Dokumenter di Belitung Dipertanyakan, Ketua Komunitas Bantah Tak Transparan

Dana Hibah Pembuatan Film Dokumenter di Belitung Dipertanyakan, Ketua Komunitas Bantah Tak Transparan

Pemutaran film dokumenter lokal yang diproduksi Komunitas Cinema Rakyat Community Belitung-Ist-

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Sejumlah Anggota Komunitas Cinema Rakyat Community pertanyaan penggunaan anggaran hibah dari Kemendikbudristek RI dalam pembuatan sejumlah film dokumenter di Belitung.

Pasalnya, anggota komunitas menilai tidak adanya transparansi atau keterbukaan dari ketua Komunitas Cinema Rakyat Community dalam penggunaan anggaran dana hibah Kemendikbudristek tersebut.

"Kami merasa, tidak ada keterbukaan terkait penggunaan anggaran dari Kemendikbud, sehingga menimbulkan pertanyaan," kata salah satu anggota Komunitas Cinema Rakyat Community, Eskep kepada Belitong Ekspres, Minggu (19/3).

Ia menjelaskan, contoh penggunaan dana hibah itu apa saja yang sudah dibelanjakan, berapa nilainya dan beberapa sisanya tidak pernah disampaikan dalam rapat anggota.

BACA JUGA:Warga Desa Tanjung Batu Itam Dapat Pelatihan Budidaya Ikan Kerapu

"Lantas kenapa untuk film-film lainnya ada anggarannya atau honornya, namun saat film dokumenter Belitung berjudul "Ngendere," tidak ada," tanya Eskep.

Menurutnya, untuk struktur pengurus Komunitas Cinema Rakyat Community Belitung sendiri semuanya berjumlah 7 orang. Maka seharusnya ada keterbukaan. "Langkah selanjutnya, besok kami akan ada pertemuan dengan mereka (Ketua,red)," tutupnya.

Sementara itu Ketua Komunitas Cinema Rakyat Community Catur Wisnu Nugroho membantah pihaknya tidak transparan kepada anggota maupun dalam menggunakan anggaran hibah dari Kemendikbudristek.

"Kami dari komunitas di bawah yayasan Al-aqso mendapat kesempatan dana hibah dari Kemendikbud untuk menjalankan program sinema Mikro," kata Catur Wisnu Nugroho.

Catur Wisnu Nugroho menjelaskan, Komunitas Cinema Rakyat Community merupakan wadah untuk merangkul komunitas film yang ada di Indonesia. 

BACA JUGA:Wabup Imbau TPID Kabupaten Beltim Pantau Lonjakan Harga Bahan Pokok Bulan Ramadan

Untuk termin pertama anggaran tersebut memang sudah turun dan dana tersebut digunakan untuk membeli peralatan seperti proyektor, spiker dan lain-lainnya.

"Kita beli peralatan tersebut secara online dan bukti pembelian tersebut ada semua. Lantas untuk program semuanya sudah dijalankan sesuai dengan RAB," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, terkait adanya informasi ketidak keterbukaan kepada anggota, Ia menegaskan bahwa anggota yang bersangkutan jarang berkumpul bersama komunitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: