Bikin Merinding, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Soal Perjanjian dengan Jin

Bikin Merinding, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Soal Perjanjian dengan Jin

Kolase: Gbr kiri, Ilustrasi perdukunan. Gbr kanan Ustadz Adi Hidayat.--Foto: Akhyar TV

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Dalam suatu ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat LC MA (UAH) membacakan pertanyaan dari seorang jamaah. Isinya sebagai berikut, "Saudara saya selalu berkonsultasi pada seseorang supaya karir dan jodohnya lancar."

Dan, lanjut isi pertanyaan tersebut, "Seseorang tersebut memberi amalan seperti dzikir, salat, mandi seperti di sungai pada malam hari, dan ziarah dengan memberi sesajen." 

Ini masalah, kata UAH, sebagaimana dilansir dari kanal Youtube.com/Audio Dakwah. Zikirnya sudah bagus, salat, mandinya di sungai, malam lagi, dan ziarah dengan memberi sesajen.

Ziarahnya ke kubur benar, ngasih sesajen itu yang masalah. Lalu, kata UAH lanjut membacakan pertanyaan di kertas tersebut, seorang tersebut minta agar yang bersangkutan membacakan beberapa ayat Quran.

Pertanyaannya apakah itu diperbolehkan dan dapat dikatakan musyrik? "Tidak boleh dan itu musyrik," tegas UAH.

Menurut UAH ada ayatnya yang berhubungan dengan hal tersebut. Dan ini (Perdukunan) adalah permainan Jin. Permainan setan lewat jin-jin.

BACA JUGA:Keberuntungan! 7 Ciri Kucing Pembawa Rezeki di Rumah Kita dalam Islam

Panjang lebar lalu UAH kemudian menjelaskan, bahkan langsung turun surahnya (terkait perdukunan), langsung turun larangannya. Bahkan disebutkan kisahnya sejak dulu, sejak jahiliyah. Sudah ada pada zaman Jahiliyah, lalu diluruskan di masa Islam hingga turun Al-Qur-an.

وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖ

Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat. (QS. Al-Jinn Ayat 6).

Dan sungguh kalian mesti tahu, kata Allah, dulu ada banyak orang yang sering memanfaatkan Jin. Minta ke Jin. Ngasih sesajen, ngasih ini, ngasih itu. Ada yang korban dengan darah. Bahkan, tidak sedikit yang dulu-dulu itu mengorbankan manusia juga. Anak sendiri dikorbankan, istri sendiri dikorbankan. Untuk apa? Untuk mendapatkan bagian dunia yang mungkin dia sendiri tidak meraihnya, habis aja. 

Pengen jabatan-jabatan, misalnya potong kerbau, kepala dikasihkan, macam-macam. Jabatan, begitu dapat meninggal dan wafat dalam keadaan musyrik. 

Itu sudah terjadi pada zaman dulu. Turun ayatnya supaya tidak dilakukan. Kamu menyesal, karena kamu semakin rugi. Kenapa? Jin itu kalau sudah diberikan bagiannya oleh manusia, maka dia akan mengejar selama hidup Anda. Dan tidak mudah mengeluarkannya, anda akan dikejar terus, apalagi kalau sudah bikin perjanjian.

"Perjanjian dengan setan," Dibikin sinetron lagi. Jadi tontonan yang nggak benar, gitu kan? Yang bahaya, diajarin lagi. Sekarang ini banyak edukasi-edukasi yang hilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: