Cerita di Balik Layar Olimpiade Paris 2024: Perjuangan Anindya Bakrie Meraih 2 Medali Emas Indonesia
Perjuangan Anindya Bakrie sebagai CdM kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 diceritakan dalam Podcast Energi Disway bersama Dahlan Iskan-Istimewa-
JAKARTA, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Perjuangan Indonesia untuk mengejar medali emas di Olimpiade Paris 2024 ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Anindya Bakrie, yang ditunjuk sebagai Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia, sudah memprediksi bahwa meraih medali emas akan menjadi tantangan besar.
Sebagai CdM, Anindya Bakrie mengungkapkan bahwa sejak awal, ia sudah mewaspadai potensi gangguan yang bisa datang dari media massa dan media sosial.
Menurutnya, riak-riak kecil ini bisa memengaruhi semangat para atlet yang sedang bertarung di arena Olimpiade. Karena itu, ia memutuskan untuk bergerak cepat.
BACA JUGA:Polisi Gerebek Gudang Peleburan Timah Ilegal di Beltim, Kabarnya Milik Pengusaha Bangka
Dua minggu sebelum keberangkatan ke Paris, ia mengunjungi berbagai media untuk mengimbau agar ekspektasi terhadap perolehan medali diturunkan. Itu tak lain demi menjaga semangat para atlet hingga pertandingan terakhir.
Langkah pria bernama bernama Anindya Novyan Bakrie ini diceritakannya secara terbuka dalam Podcast Energi Disway bersama Dahlan Iskan, Kamis 15 Agustus 2024.
Dalam obrolan santai dengan Dahlan Iskan, dia secara gamblang mengisahkan perjuangan meraih 2 medali emas dan 1 medali perunggu di di ajang Olimpiade Paris 2024 lalu.
Anindya Bakrie menceritakan, bahwa sejak awal ia telah memprediksi peluang timnya untuk mendapatkan medali emas pada 8 Agustus, meskipun pertandingan dimulai pada 26 Juli.
BACA JUGA:Pendaftaran CPNS 2024 Segera Dibuka: Siapkan Diri untuk 600 Ribu Lowongan
Ia menyadari bahwa dua minggu pertama akan menjadi masa yang penuh tantangan, terutama jika ada hal-hal yang menyebabkan keributan di media dan media sosial.
Oleh karena itu, dua minggu sebelum berangkat ke Paris, dia mengunjungi berbagai media. Bukan untuk mengumumkan sesuatu, tetapi untuk menurunkan ekspektasi.
"Jadi dua minggu sebelum ke Paris saya keliling ke media-media, tujuannya bukan woro-woro tapi menurunkan ekspektasi dan minta kepada media untuk menjaga ekspektasinya sampai di ujung Olimpiade,” cerita Anindya dalam podcast.
Kepada Abah panggilan Akrab Dahlan Iskan, putra sulung dari Aburizal Bakrie dan Tatty Murnitriati juga mengungkapkan betapa beratnya tantangan sebagai CdM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: