Dahlan Iskan Terpukau, PHR Kelola Lebih dari 11 Ribu Sumur Minyak Aktif di Blok Rokan

Dahlan Iskan Terpukau, PHR Kelola Lebih dari 11 Ribu Sumur Minyak Aktif di Blok Rokan

Dahlan Iskan mengagumi PHR yang mengelola lebih dari 11 ribu sumur minyak aktif di Blok Rokan-Istimewa-

Ruby memaparan, bahwa seluruh wilayah operasional Pertamina dikelola melalui sistem regional. Seluruh Sumatra berada di bawah Regional 1, sementara Regional 2 mencakup Jawa, Regional 3 Kalimantan, Regional 4 Indonesia Timur, dan Regional 5 untuk Operasi Internasional. 

"PHR sebagai WK Rokan menjadi bagian dari Regional 1," ungkap Ruby.

BACA JUGA:Bocoran Warna-warna Baru Samsung Galaxy S25 yang Siap Meluncur Awal 2025

Tak berhenti di situ, Dahlan Iskan penasaran dengan keberhasilan PHR mengelola ribuan sumur minyak yang tersebar di Provinsi Riau. Ia menanyakan bagaimana PHR mampu terus menambah jumlah sumur setiap tahunnya.

Ruby pun menjelaskan, sejak alih kelola, mereka menambah 500 sumur baru setiap tahun. "Tren ini pun masih akan terus berlanjut,” kata Ruby dengan optimis.

Dahlan lalu bertanya. “Masih akan terus bertahan? Lahannya masih ada?” Ruby dengan tegas menjawab, Lahan masih ada dan masih tersedia.

Tantangan Lahan Sumur Minyak di Blok Rokan

Ruby mengungkapkan bahwa lahan yang saat ini dimiliki oleh PHR semakin terbatas. “Untuk penambahan sumur baru, kami mulai mencari lahan tambahan dari masyarakat sekitar, lahan milik BUMN, atau bahkan dari kawasan hutan,” jelas Ruby.

BACA JUGA:Sejarah dan Resep Sambal Tempoyak, Sambal Durian Khas Melayu Kaya Manfaat

Dahlan Iskan kemudian kembali bertanya dengan nada penasaran. “Kan di sana sudah banyak sawit. Apakah masih ada sumber minyak?" tanyanya.

Ruby menjelaskan strategi PHR menghadapi kondisi ini. “Itulah yang kami diskusikan dengan pemilik lahan sawit. Di atasnya ada sawit, di bawahnya ada minyak. Untuk satu lokasi one pack, kami hanya membutuhkan sekitar 10 hektare saja,” kata Ruby.

Ia menambahkan bahwa meskipun sebagian lahan dipakai, sawit tetap bisa tumbuh di sekitar area pengeboran. “Konfigurasi operasional kami memungkinkan rig untuk bergerak ke lokasi pengeboran atau pekerjaan ulang tanpa mengganggu sawit di sekitarnya,” tambahnya.

Namun, Ruby juga mengakui adanya tantangan jika area pengeboran berdekatan dengan rumah warga atau lahan sawit yang padat. “Kalau ada lagi masyarakat atau kawasan sawit yang terlalu rapat, ini akan semakin sulit,” ujar Ruby.

BACA JUGA:Bocoran Terbaru Desain Samsung Galaxy S25, Apa yang Menarik?

Pendekatan kolaboratif dengan masyarakat dan pemilik lahan menjadi kunci keberlanjutan operasi PHR di Blok Rokan. Strategi ini tak hanya memaksimalkan potensi energi tetapi juga menjaga harmoni dengan lingkungan sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id