Menteri Koperasi Puji Kerupuk Khas Bangka, Budi Arie: Terenak di Dunia

BACA JUGA:Polda Babel Tangkap 3 Honorer RSUD Terkait Kasus Pencurian Ventilator Rp15 Miliar

Menurut Riza, koperasi dan UMKM telah menyumbang lebih dari 61,9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja. Ia menyebutkan bahwa di Babel sendiri telah disiapkan sekitar 400 koperasi untuk masuk dalam skema koperasi merah putih.

"Pelaku UMKM di Babel sangat aktif, terutama di sektor kuliner, pertanian, perikanan, ekraf, dan pariwisata. Ini harus kita dorong agar tidak hanya bermain di pasar lokal, tapi juga menembus pasar ekspor," tegasnya.

Hingga Juni 2025, sebanyak Rp133 triliun dari total plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp300 triliun sudah disalurkan ke lebih dari 2 juta UMKM di Indonesia. UMKM penerima KUR ini nantinya juga akan diarahkan untuk bergabung ke dalam koperasi merah putih.

Babel Sudah Miliki PLUT, Siap Cetak UMKM Unggul

Kementerian Koperasi juga mencatat bahwa Babel sudah memiliki Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang aktif melakukan pelatihan, pendampingan, dan promosi produk UMKM. Keberadaan PLUT diharapkan menjadi katalisator untuk peningkatan SDM dan produktivitas UMKM lokal.

BACA JUGA:Alkes Rp15 Miliar Hilang di RSUD Soekarno Babel, Gubernur Laporkan Kasus ke Polda dan Kejati

"Semua ini harus dibangun melalui kolaborasi. Pemerintah pusat, daerah, lembaga keuangan, kampus, asosiasi bisnis hingga komunitas mikro desa harus bergerak bersama," ucap Riza.

Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan di Babel agar siap bertransformasi menjadi pelaku UMKM unggul, naik kelas, dan mampu bersaing di pasar global.

"Melalui KUKM Festival 2025 ini, mari jadikan momen untuk mendorong UMKM dan koperasi Bangka Belitung naik kelas, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan menjadi pemain utama dalam rantai ekonomi global," pungkasnya.***

Sumber: