Ekspor Timah dan Nontimah Babel Turun 19,12 Persen Juni 2025, Tiongkok Tetap Jadi Pasar Utama

Ekspor Timah dan Nontimah Babel Turun 19,12 Persen Juni 2025, Tiongkok Tetap Jadi Pasar Utama

Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga (kiri) menyampaikan tren ekspor timah dan nontimah hingga Juni 2025--(ANTARA/Aprionis)

PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Kinerja ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada Juni 2025 mengalami penurunan signifikan.

Nilai ekspor timah dan nontimah tercatat sebesar 166,65 juta dolar AS, atau turun 19,12 persen dibandingkan Mei 2025 yang mencapai 206,04 juta dolar AS. Meski secara bulanan mengalami penurunan, tren tahunan menunjukkan perbaikan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Babel, Toto Haryanto Silitonga, menyebutkan bahwa ekspor timah dan nontimah secara tahunan (year on year) meningkat 1,72 persen.

Secara kumulatif dari Januari hingga Juni (cumulative to cumulative), pertumbuhan ekspor tercatat melonjak 64,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 lalu.

BACA JUGA:Kisah UMKM dari Kepulauan Sukses Jadi Pemasok Program MBG Berkat Pembiayaan BRI

BACA JUGA:Promo Merdeka Liburan di Dafam Resort Belitung, Nikmati Kejutan Unik Sepanjang Agustus

“Ekspor timah Bangka Belitung sebagian besar dikirim ke negara-negara Asia, dengan Tiongkok sebagai negara tujuan utama,” ujar Toto Haryanto Silitonga, dilansir dari Antara, Minggu 3 Agustus 2025.

Selama Januari hingga Juni 2025, Tiongkok menyerap 28,25 persen dari total ekspor timah Babel, dengan nilai mencapai 218,86 juta dolar AS.

Negara tujuan lainnya adalah Singapura (20,26 persen), Korea Selatan (13,25 persen), disusul India dan Belanda. Kelima negara ini secara total menyumbang 78,30 persen dari total ekspor timah Babel ke pasar global.

"Total nilai ekspor timah ke lima negara utama tersebut mencapai 606,62 juta dolar AS selama enam bulan pertama tahun ini," tambah Toto.

BACA JUGA:Inilah Modus Baru Penyelundupan Timah Ilegal Belitung-Bangka, Polisi Sita 5 Truk Bermuatan 50 Ton

BACA JUGA:KKP Babel Terbitkan Sertifikat HACCP Perdana untuk Suplier Udang Vaname Bangka Belitung

Pertumbuhan ekspor ke lima negara tujuan utama tersebut menunjukkan tren yang positif dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan peningkatan mencapai 93,81 persen.

Singapura mencatat pertumbuhan tertinggi kedua sebesar 198,01 persen, diikuti Belanda yang naik 192,13 persen. Korea Selatan mengalami peningkatan moderat sebesar 19,58 persen. Satu-satunya negara yang mengalami penurunan adalah India, dengan kontraksi 43,73 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: