Merdeka Pendidikan: Langkah Nyata Menuju Indonesia Emas 2045

Merdeka Pendidikan: Langkah Nyata Menuju Indonesia Emas 2045

Deputi Diseminasi dan Media Informasi PCO Noudhy Valdryno saat berbincang dalam podcast bersama tim Disway.id di Kantor PCO, Rabu 13 Agustus 2025--(disway.id)

BACA JUGA:Investasi Perkebunan Kelapa di Belitung Dipastikan Segera Terealisasi, Dimulai dari Selat Nasik

Sekolah Rakyat menjadi tombak utama untuk memutus rantai kemiskinan pada keluarga di desil 1 dan 2 melalui konsep full boarding school atau asrama penuh. Di mana negara mengambil peran sebagai orang tua kedua.

“Tantangannya adalah meyakinkan orang tua melepas anak tinggal di sekolah. Tapi mereka paham, ini investasi masa depan,” sebut Ryno.

Saat ini, program tersebut telah berjalan di lebih dari 100 titik di Nusa Tenggara Timur dan Jabodetabek, dengan kapasitas bervariasi dari 100 hingga 1.000 siswa.

Ke depan, targetnya mengikuti best practice luar negeri dengan kapasitas hingga 10.000 siswa per sekolah, lengkap dengan fasilitas olahraga, seni, dan ruang pembinaan bakat non-akademik.

BACA JUGA:Pembangunan Sekolah Unggulan Garuda di Beltim Dimulai, Usung Arsitektur Khas Melayu

Sekolah Garuda: Mencetak Generasi STEM Berkelas Dunia

Sementara itu, Sekolah Garuda diperuntukkan bagi anak-anak bertalenta tinggi di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) yang akan dibina menggunakan kurikulum internasional agar mampu bersaing di universitas top dunia. Standarnya ketat, tidak hanya mencetak siswa pintar, tetapi juga siap berkompetisi di tingkat global.

Menurut Ryno, visi pendidikan Presiden Prabowo telah tertuang dalam 16 buku sejak 2004. Kini, konsep tersebut dijalankan secara terintegrasi dengan pengembangan industri dalam negeri di sektor mineral langka, energi, hingga pangan, agar para lulusan dapat mengabdi di tanah air.

Negara Hadir Hingga ke Pelosok

Berbeda dengan program wajib belajar sebelumnya yang hanya memberikan sekolah gratis, program ini menghapus hambatan jarak dengan menyediakan asrama bagi siswa di daerah terpencil, bahkan hingga desil 0.

Bagi pemerintah, kemerdekaan yang dimaksud bukan hanya dirayakan setiap 17 Agustus, tetapi diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari: makanan yang cukup, kesehatan yang terjamin, pendidikan berkualitas, dan ekonomi yang tangguh.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: