Kasus Keracunan Lauk Pauk MBG Terjadi di Belitung Timur, BPOM Ungkap Penyebabnya

Kasus Keracunan Lauk Pauk MBG Terjadi di Belitung Timur, BPOM Ungkap Penyebabnya

Ilustrasi: Kasus Keracunan Lauk Pauk MBG Terjadi di Belitung Timur, BPOM Ungkap Penyebabnya--(Diskominfo SP Beltim)

PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM – Kasus keracunan lauk pauk Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang memastikan bakteri Salmonella yang ditemukan pada lauk pauk menjadi penyebab utama kasus keracunan MBG tersebut.

Kepala BPOM Pangkalpinang Agus Riyanto menegaskan, pihaknya tidak ingin kejadian serupa di Kabupaten Belitung Timur kembali terulang.

Ia menjelaskan hasil uji laboratorium membuktikan bahwa kontaminasi Salmonella pada lauk MBG memicu keracunan.

BACA JUGA:Cara Main Game Penghasil Uang Jelly Spin, Raup Saldo DANA Gratis Rp332.000

“Kita harap cukup satu kali ini saja. Kemarin pada kasus itu disebabkan adanya bakteri Salmonella pada lauk pauk MBG,” kata Agus Riyanto dalam keterangan pers di Pangkalpinang, Senin (22/9/2025) seperti dilansir dari Antara Babel.

BPOM Tingkatkan Pengawasan Keamanan Pangan

Agus menuturkan, kasus keracunan makanan ini menjadi evaluasi serius agar prinsip keamanan pangan bisa diterapkan lebih ketat. 

Selama ini, pengujian makanan siap saji berada di bawah kewenangan Dinas Kesehatan kabupaten/kota, meskipun BPOM telah menjalin kerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN).

Menurut Agus, BPOM Pusat saat ini sedang mematangkan rencana anggaran dari BGN untuk mendukung pengawalan keamanan pangan. 

BACA JUGA:Tanda Robot Pengganti Manusia Kian Nyata, OpenAI Rekrut Peneliti Humanoid

"BPOM akan memberi pelatihan kepada tenaga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), khususnya tim masak, agar mampu menerapkan prinsip keamanan pangan,” jelasnya.

Selain itu, BPOM bersama Dinas Kesehatan telah melakukan pelatihan dan mitigasi risiko agar kasus serupa tidak berulang. Laboratorium BPOM juga difungsikan untuk menguji sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.

“Pelatihan ke pramusaji sudah kita gelar dan kami punya laboratorium yang lengkap untuk melakukan pengujian seperti yang terjadi di Belitung Timur,” ujar Agus.

Faktor Higienitas Jadi Sorotan

Menurut Agus, keracunan makanan pada program MBG dipicu oleh lemahnya higienitas serta kesalahan dalam penanganan bahan pangan. Mulai dari kebersihan bahan baku, cara memasak, hingga penyimpanan makanan yang tidak sesuai standar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: