Tanda Robot Pengganti Manusia Kian Nyata, OpenAI Rekrut Peneliti Humanoid

Tanda Robot Pengganti Manusia Kian Nyata, OpenAI Rekrut Peneliti Humanoid--(Ist/AI)
TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Era robot humanoid yang menyerupai manusia semakin dekat dengan kehidupan nyata.
OpenAI, perusahaan pengembang ChatGPT, kini menegaskan keseriusannya masuk ke bidang robotika dengan merekrut sejumlah peneliti berpengalaman dalam kecerdasan buatan (AI) dan sistem humanoid.
Informasi dari sumber internal menyebutkan, OpenAI tengah membentuk tim khusus yang berfokus mengembangkan algoritma AI untuk mengendalikan robot humanoid maupun jenis robot lain.
Sistem tersebut dilatih melalui teleoperasi dan simulasi, sehingga nantinya robot dapat beradaptasi, bernavigasi, serta melakukan berbagai tugas layaknya manusia.
BACA JUGA:Bukti iPhone 17 Tetap Laris Meski Ekonomi Suram, Pre-Order Naik 66 Persen
Langkah nyata ini terlihat dari perekrutan sejumlah nama besar di dunia robotika. Salah satunya adalah Chengshu Li, peneliti dari Stanford University yang sebelumnya mengembangkan tolok ukur kemampuan robot humanoid dalam pekerjaan rumah tangga.
Li resmi bergabung dengan OpenAI pada Juni 2025. Selain itu, beberapa peneliti dari laboratorium robotika ternama juga ikut masuk dalam jajaran tim baru, sebagaimana tercatat dalam profil LinkedIn mereka.
Meski belum memberikan komentar resmi mengenai rencana robotikanya, OpenAI diketahui mulai membuka banyak lowongan kerja yang terkait langsung dengan pengembangan robot.
Beberapa posisi yang ditawarkan mencakup keahlian teleoperasi, penggunaan simulasi dengan Nvidia Isaac, hingga desain sistem mekanik untuk mendukung produksi massal.
BACA JUGA:5 Aplikasi & File Penyebab Memori HP Cepat Penuh, Segera Hapus!
Situasi ini memunculkan spekulasi bahwa OpenAI bisa saja tengah menyiapkan robot buatannya sendiri atau mengembangkan sistem pelatihan robot berskala besar.
Dalam deskripsi lowongan, perusahaan itu menegaskan bahwa tim robotikanya berfokus menciptakan robot serbaguna yang dapat mendukung misi besar OpenAI mencapai kecerdasan buatan umum (AGI) di dunia nyata.
Langkah ini juga menandai kembalinya OpenAI pada riset robotika setelah sempat menghentikannya pada 2021. Saat itu, OpenAI sempat menarik perhatian global dengan algoritma yang membuat tangan robot mirip manusia mampu menyelesaikan Rubik’s Cube.
Menurut Stefanie Tellex, pakar robotika dari Universitas Brown, tantangan utama dalam membangun robot efektif terletak pada desain dan pelatihan model AI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: