Persiapan penerapan Kurikulum Merdeka, Kepala BPMP Babel Bertemu Bupati Beltim
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Babel Guritno Wahyu Wijanarko bertemu dengan Bupati Beltim Burhanudin, Selasa (2/8).--
BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Persiapan penerapan kurikulum merdeka di berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) terus dilakukan. Sebab, Kurikulum tersebut diberlakukan pada tahun 2024 mendatang,
Oleh karena itu, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bangka Belitung (Babel) Guritno Wahyu Wijanarko bertemu dengan Bupati Beltim Burhanudin, Selasa (2/8) kemarin.
Dalam pertemuan tersebut Guritno mengungkapkan, Kurikulum merdeka sudah mulai diujicobakan di sejumlah sekolah mulai tahun 2022 ini dan dilaksanakan secara mandiri oleh sekolah.
Sekolah bisa menerapkan kurikulum merdeka dengan 3 pilihan. Yakni mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi. Dari 3 pilihan itu, tergantung dari keseiapan sekolah untuk melaksanakan kurikulum merdeka tersebut.
BACA JUGA:Pemda Beltim Berikan Pelatihan Kapasitas Dewan Hakim MTQH
"Ini memang dibutuhkan dukungan dari Pemda, karena ini (pelaksanaan kurikukum) benar-benar tidak ada intervensi dari Kementerian. Sekolah harus benar-benar bisa belajar sendiri, dan mengimplementasikan sendiri dengan 6 strategi," ujar Guritno.
6 strategi dimaksud adalah memanfaatkan platform merdeka mengajar, memanfaatkan seri webinar yang dibuat Kementerian Pendidikan, membentuk komunitas belajar di tingkat satuan pendidikan dan antar tingkat satuan pendidikan, narasumber yang dapat diunduh melalui platform merdeka belajar, help desk Kementerian Pendidikan, dan ada mitra pendidikan.
"Jika mereka (sekolah) kesulitan dalam penerapannya dapat menghubungi help desk yang ada di Kementerian Pendidikan. Sedangkan mitra pembangunan saat ini sudah melakukan intervensi di bidang pendidikan namun belum semua Provinsi dan Kabupaten ada," jelasnya.
BACA JUGA:Liga Bupati Belitung Cup 2022 Bergulir, Partai Pembuka Sijuk 2 Permalukan Selat Nasik 1
Dikatakan Guritno, di Kabupaten Beltim pada saat ini ada 137 sekolah yang mendaftar termasuk tingkat SMA.
Nantinya, Kementerian Pendidikan tetap akan melakukan pendampingan dan melihat perkembangan apakah nantinya sekolah mampu atau tidak. "Tapi kita akan berikan solusi melalui 6 strategi tadi," kata Guritno.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Beltim Sarjano memastikan pelaksanaan kurikulum merdeka akan dilakukan secara bertahap karena kewajiban implementasinya baru di tahun 2024.
"Saat ini kita sudah mempersiapkan guru-guru kita untuk diberikan pelatihan secara mandiri. Yaitu melalui K3S di Sekolah Dasar, di semua Kecamatan yaitu berupa workshop implementasi kurikulum," ujar Sarjano.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: