Jatah Pertalite Dikurangi, Pemilik SPBU Petikan Minta Keadilan Kepada Pertamina

Jatah Pertalite Dikurangi, Pemilik SPBU Petikan Minta Keadilan Kepada Pertamina

Pemilik SPBU Petikan Iwan saat bertemu dengan Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Hizkia Reiner Bontong, Selasa (23/8)--

BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Merasa jatah Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite dikurangi, pemilik SPBU Petikan, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Iwan minta keadilan dan pemerataan.

Pemilik SPBU Petikan Iwan didampingi penasihat hukum Wahyu Pamungkas Nugraha mendatangi Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Hizkia Reiner Bontong, Selasa (23/8).

Kedua belah pihak bertemu dan mendiskusikan permasalah pasokan pertalite di salah satu rumah makan yang ada di Jalan Gatot Subroto, Tanjungpandan. "Kita sudah berdiskusi langsung dengan Pak Reiner terkait permasalahan di SPBU kami," kata Iwan kepada Belitong Ekspres.

Dia menjelaskan, permasalahan yang dihadapi oleh SPBU Petikan Kecamatan Badau karena ketidak konsistenan Pertamina terkait penyaluran BBM Pertalite dalam beberapa bulan terakhir.

BACA JUGA:Open Turnamen Billiard Siwo PWI Belitung Digelar

BACA JUGA:Akhiong Diringkus Tim Cobra Satres Narkoba Polres Belitung, Sempat Buang Barang Bukti Sabu

Biasanya di SPBU Petikan setiap hari dipasok sebanyak 16 kilo liter (KL) perharinya. Namun, dua bulan terakhir SPBU miliknya dikirim sebanyak 8 KL per harinya."Pengiriman kadang hari ini 16 KL. Lalu besoknya 8 KL, hal itu terjadi semenjak kepemimpinan Rainer," jelasnya.

Menurutnya, pendistribusian 8 KL tidak cukup bagi SPBU Petikan. Sebab yang melakukan pengisian di SPBU merupakan warga dari 4 kecamatan. Yakni Tanjungpandan, Membalong, Selat Nasik, Badau.

"Pengendara pada saat hendak ke Selat Nasik pasti akan melakukan pengisian di tempat kami. Dan juga warga sekitar, tentunya stok tersebut tidak cukup," ungkap Iwan.

Oleh karena itu, dia mempertanyakan langsung kepada pihak Pertamina alasan pengurangan jatah SPBU di Petikan. Selain itu, dia juga meminta solusi agar SPBU miliknya tetap disuplai 16 KL perharinya.

BACA JUGA:Sijuk 2 Juara Liga Bupati Belitung 2022, Tanjungpandan 1 Runner Up, Keputusan Panitia Pasca Kericuhan

BACA JUGA:14 Kades Terpilih Dalam Pilkades Belitung Diberikan Pembekalan, Pelantikan 30 Agustus

"Dari jawaban Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel,, alasan pengurangan karena melihat jumlah kebutuhan. Selain itu, alasan lain SPBU Petikan bukan area perlintasan," sebutnya.

"Nah kalau kita berbicara tentang perlintasan, Jelas SPBU Petikan merupakan daerah perlintasan empat kecamatan. Sehingga masyarakat sekitar tidak perlu jauh untuk membeli BBM ke Tanjungpandan," sambung Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: