Kabar Baik, Pemerintah Buka Lowongan CPNS 2022, Kebutuhan 530.028 Formasi

Kabar Baik, Pemerintah Buka Lowongan   CPNS 2022, Kebutuhan 530.028 Formasi

Ilustrasi: Lowongan CPNS Tahun 2022--Jawapos.com

BELITONGEKSPRES.CO.ID, JAKARTA - Kabar baik, pemerintah buka lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada tahun 2022 ini. Hingga awal September 2022, kebutuhan CPNS terdeteksi sebanyak 530.028 formasi.

Kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) nasional tahun 2022 itu, sudah ditetapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, jumlah formasi tersebut merupakan total dari penetapan kebutuhan untuk instansi pusat dan daerah. 

BACA JUGA:Marsidi Satar Minta Pemprov Optimalkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Babel

Adapun kebutuhan tersebut masing-masing, 90.690 formasi untuk instansi pusat dan 439.338 formasi untuk instansi daerah. 

”Kebutuhan daerah terinci sebanyak 319.716 PPPK Guru, 92.014 PPPK Tenaga Kesehatan, dan 27.608 PPPK tenaga teknis,” ungkap Abdullah Azwar Anas, seperti dilansir dari jawapos.com, Selasa (13/9).

Pada rekrutmen kali ini, penataan tenaga non ASN jadi salah satu prioritas pemerintah. Terutama dalam pemenuhan kebutuhan guru dan tenaga kesehatan secara nasional.

BACA JUGA:Di Bawah Guyuran Hujan, Sejumlah Perwira Polres Beltim Dilantik, Dari Kasat Hingga Kapolsek Mutasi

 ”Arah kebijakan pengadaan ASN tahun 2022 kita fokus pada pelayanan dasar yaitu guru dan tenaga kesehatan. Fokus lainnya, keberpihakan kepada eks tenaga honorer kategori II (THK-II),” tukas Azwar Anas.

Lebih lanjut ia menerangkan, terkait ASN ini, fenomena yang terjadi ialah penyebarannya yang tidak merata dan menumpuk di kota-kota besar. 

Bukan hanya itu, ketimpangan ini juga dipicu ASN yang suka berpindah-pindah ketika mereka sudah resmi menjadi abdi negara. 

BACA JUGA:Kondisi Timah Rakyat Babel Makin Berat, Ada Larangan Ekspor dengan Dalih Hilirisasi

Padahal, proses rekrutmen, penyebaran, dan kebutuhan tiap tahun instansi pusat dan daerah pun sudah sangat transparan.

”Setiap tahun akhirnya banyak tempat di luar Pulau Jawa yang kekurangan nakes dan guru,” keluh mantan Bupati Banyuwangi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jawapos.com