PKS Belitung Tolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi, Aksi Damai Flash Mob Serentak di Wilayah Babel

PKS Belitung Tolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi, Aksi Damai Flash Mob Serentak di Wilayah Babel

DPD PKS Belitung melakukan aksi penolakan kenaikan BBM bersubsidi tmdi perempatan lampu merah Kelurahan Pangkallalang, Kecamatan Tanjungpandan--

BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Belitung ikut menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut disampaikan dalam aksi Flash Mob di perempatan lampu merah Kelurahan Pangkallalang, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung, Sabtu (24/9).

Dalam aksi damai Flash Mob itu, massa DPD PKS Belitung menyuarakan aspirasinya dengan berdiri di pinggir jalan sambil membawa spanduk penolakan terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut.

Ketua DPD PKS Belitung Agustin mengatakan, aksi dilakukan untuk menindaklanjuti instruksi DPP PKS dan DPW PKS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

BACA JUGA:Ratusan Mahasiswa Babel Tolak Kenaikan Harga BBM, Unjuk Rasa Turun ke Jalan

BACA JUGA:Fraksi PKS Babel Tolak Kenaikan Harga Pertalite, Sangat Memberatkan Masyarakat

PKS menyatakan sikap dan menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi yang dilakukan pemerintah pada awal September 2022 lalu.

"Aksi damai flash mob ini digelar serentak di seluruh wilayah Babel dan sebelumnya juga telah digelar di sejumlah wilayah di Indonesia," kata Agustin kepada Belitong Ekspres.

Kata Agustin, DPC PKS Belitung menolak keras kenaikan harga BBM bersubsidi. Sebab itu dirasakan cukup memberatkan masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir.

"Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi jelas memberi beban yang sangat berat kepada masyarakat," ujarnya.

BACA JUGA:Rusdianto Tegas Menolak Kenaikan Harga BBM, Dukung Fraksi PKS

BACA JUGA:Siap-siap, Ketua MA dan Hakim Agung Lain Bakal Diperiksa, Pasca KPK Tetapkan Tersangka Suap

Lebih lanjut dikatakan Agustin, kenaikan harga BBM bersubsidi akan berimbas terhadap kenaikan bahan kebutuhan pokok, sehingga dirasakan sangat memberatkan masyarakat.

Oleh sebab itu, dirinya berharap pemerintah dapat mengkaji dan mempertimbangkan kembali kenaikan harga BBM bersubsidi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: