Bahaya Bully Bagi Siswa SD dan Cara Pencegahannya
Ayu Diah Widowaty--
Dampak lainnya dirasakan oleh pelaku bully yaitu kesulitan dalam mengendalikan emosi. Siswa yang sering melakukan tindak bullying akan lebih mudah marah. Bahkan karena hal sepele sekalipun.
Emosi yang tak bisa ditahannya bisa menjadikannya meluap-luap ketika marah. Ia akan merasa lebih lega apabila kemarahannya terlampiaskan ke orang lain.
Jenis Bully
Pada dasarnya, ada berbagai jenis bully yang penting untuk dipahami. Jenis bully ini juga bisa terjadi di lingkungan Sekolah Dasar. Simak penjelasan berikut.
Kontak Fisik Langsung
Rasa diskriminasi atau pilih kasih bisa memicu tindakan bully melalui kontak fisik langsung. Untuk contohnya seperti menampar, memukul, menggigit, memeras, mendorong, mengunci seseorang di ruangan tertentu, sampai dengan merusak barang.
Perilaku Nonverbal Langsung
Jenis bully lainnya yaitu perilaku nonverbal langsung. Mengenai contohnya, biasanya pelaku bully akan memandang korban dengan sinis, mengejek, mengancam, hingga menampilkan ekspresi wajah yang terkesan merendahkan.
BACA JUGA:Partisipasi Masyarakat Sebagai Bagian Penyelenggaraan Pemilu
Kontak Verbal Langsung
Perbuatan tidak menyenangkan melalui kontak verbal langsung juga termasuk ke dalam jenis bully. Adapun contohnya seperti halnya mempermalukan, mengganggu, sarkasme, sampai dengan menyebarkan gosip.
Perilaku Nonverbal Tak Langsung
Mendiamkan seseorang, sengaja mengucilkan, mengabaikan, mengirim surat kaleng berisi ancaman, hingga memanipulasi persahabatan agar rusak termasuk ke dalam perilaku nonverbal tak langsung.
Pelecehan Seksual
Siswa Sekolah Dasar bisa mengalami tindakan bully dengan jenis yang satu ini. Hal ini karena siswa SD kekurangan pengetahuan mengenai dampak buruk atau bahaya yang ditimbulkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: