Ketua DPRD Beltim Sayangkan Banyak Ritel Modern Berdiri Dekat Pemukiman, Berpotensi Matikan Warung Kecil
Ketua DPRD Kabupaten Beltim, Fezzi Uktolseja-Muklis Ilham/BE-
MANGGAR, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Ketua DPRD Belitung Timur (Beltim) Fezzi Uktolseja menyayangkan kemunculan banyaknya ritel-ritel modern berdiri dekat dengan pemukiman masyarakat.
Ditambah pula, kemunculan ritel-ritel modern tersebut berpotensi akan mematikan warung-warung kecil milik masyarakat Kabupaten Beltim.
"Terus terang saya kaget dulu ada ritel janjinya hanya 5 (titik lokasi) ternyata sekarang masuk lagi dan tempatnya di tengah pemukiman," kata Fezzi Uktolseja kepada wartawan, kemarin.
Oleh karena itu, Fezzi sangat menyayangkan sekali Pemerintah Daerah (Pemda) Beltim mengeluarkan izin pendirian ritel tanpa mempertimbangkan tempat sekitar dan jumlahnya sangat banyak.
BACA JUGA:Setelah Beltim, Alfamart kini Hadir di Belitung, Grand Opening di Badau dan Membalong
BACA JUGA:3 Gerai Alfamart Hadir di Belitung, Isyak Meirobie: Pemkab Harus Ramah Terhadap Semua Investasi
"Kita kasihan dengan pedagang kecil, seharusnya jumlahnya dibatasi," ujar politis PDI Perjuangan Kabupaten Beltim itu.
Menurut Fezzi, saat pertama kali Pemda memberikan izin mendirikan ritel ada kesepakatan yang harus dipenuhi oleh pengusaha ritel. Namun kenyataannya tidak lagi dijalankan oleh pengusaha ritel modern tersebut.
"Kemarin juga waktu ritel pertama keluar, syaratnya mereka komitmen untuk memasukkan tenaga kerja asli Beltim. Sekarang kita lihat bahwa tenaga kerjanya perbandinganya sangat kecil," ujarnya.
"Kedua, di display (produk) satu baris menjanjikan untuk UMKM Beltim tapi sekarang kalau kita masuk lagi ke ritel itu susah tidak ada lagi produk UMKM," sambung Fezzi.
BACA JUGA:Burhanudin: Ritel Alfamart Jadi Langkah Awal Investasi di Beltim
BACA JUGA:9 UKM Beltim Bakal Pasok Produk di Alfamart
Seharusnya, kata Fezzi, Pemda melalui Dinas terkait agar berpikir ulang sebelum memberikan izin kepada ritel lain untuk beroperasi. Terutama komitmen pengusaha ritel untuk memperkerjakan tenaga kerja lokal maupun produk lokal yang dihasilkan pelaku usaha.
"Ini harusnya menjadi perhatian dari instansi terkait. Ini (ritel) yang pertama masuk belum selesai, sudah masuk lagi dalam jumlah sangat banyak. Kalau dulu (berdiri) hanya di jalan besar sekarang sampai ke pedalaman. Ini harus kita pikirkan, kasihanlah pedagang kecil," harap Fezzi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: