Jangan Lengah Anggap Covid-19 Sudah Punah, Kemenkes Genjot Vaksinasi Booster Kedua

Jangan Lengah Anggap Covid-19 Sudah Punah, Kemenkes Genjot Vaksinasi Booster Kedua

Ilustrasi Covid-19 --

BELITONGEKSPRES.CO.ID, JAKARTA - Masyarakat jangan sampai lengah dan menganggap penyebaran virus Covid-19 sudah punah di muka bumi. Justu sebaliknya tetap memproteksi diri dengan vaksinasi.

Meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencabut darurat Covid-19, masyarakat diharuskan untuk melakukan vaksinasi booster kedua.

Percepatan vaksinasi Covid-19 hingga booster kedua ini sudah menjadi komitmen pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Vaksinasi hingga booster kedua guna memperpanjang masa perlindungan masyarakat terhadap penularan penyakit dari virus Covid-19 tersebut.

BACA JUGA:Status Darurat Covid-19 Dicabut WHO, Prof Tjandra Berikan 5 Poin Catatan

BACA JUGA:Ini Rahasia Orang China, Korea, Jepang Tetap Sehat Meski Makan Mie Instan

Selain itu, pihak Kemenkes ingin mengantisipasi dan memastikan tidak ada lagi lonjakan kasus Covid-19 Indonesia seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Percepatan vaksinasi booster kedua  menargetkan minimal 50 persen," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril dikutip dari di laman resmi Kemenkes, Jumat (12/5/2023).

Menurutnya, vaksin booster kedua akan diutamakan untuk penduduk berusia 18 tahun ke atas. Dan, dosis booster dengan tetap memprioritaskan pada kelompok risiko tinggi seperti lansia.

"Kebijakan pemberian vaksin Covid-19 dosis booster kedua sudah didasarkan pada pertimbangan yang matang," tukas Syahril.

Dijelaskannya, pemberian vaksin booster kedua harus segera dilakukan untuk mengendalikan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 dan mengantisipasi penyebarannya. 

BACA JUGA:Wow! Cuan 1 Juta ke Saldo Dana Setiap Hari, Aplikasi Penghasil Uangnya Terbukti Bayar

BACA JUGA: BSI Pastikan Layanan Cabang, ATM dan Mobile Banking Sudah Kembali Normal

''Pemberian dosis booster kedua ini sangat penting dilakukan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 dan mencegah terjadinya lonjakan kasus,'' jelas dr Syahril.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id