Fakta Menarik Buah Sukun yang Diburu Orang Eropa dan Disebut Sakti

Fakta Menarik Buah Sukun yang Diburu Orang Eropa dan Disebut Sakti

Ilustrasi: Fakta Menarik Buah Sukun yang Diburu Orang Eropa dan Disebut Sakti--pixabay

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Siapa sangka buah Sukun yang tumbuh subur di Indonesia ini memiliki daya tarik yang luar biasa di dunia internasional, terutama bagi orang Eropa.

Sukun yang lebih dikenal dengan nama breadfruit, menjadi buah 'sakti' yang diburu masyarakat Eropa, karena manfaatnya yang mengagumkan bagi kesehatan dan ketahanan pangan.

Fakta menarik dari imajinasi orang Eropa yang sudah lama penasaran dengan "buah yang lebih hebat dari buah-buahan lain." Mereka percaya Sukun sangat berkhasiat dan bisa jadi solusi untuk banyak masalah kesehatan.

Namun, ada satu masalah besar: mereka tidak bisa menemukan buah Sukun di Eropa yang beriklim dingin. Sampai suatu hari, penjelajah Eropa mulai melakukan perjalanan keliling dunia. Mereka pun akhirnya menemukan buah yang dimaksud—dan yang lebih keren lagi, buah Sukun asli Indonesia.

BACA JUGA:Panduan Lengkap Cara dan Syarat Mengajukan KUR BRI 2025: Langsung ke Kantor atau Online?

Dari Fantasi ke Kenyataan: Penemuan Sukun oleh Eropa

Sejarah mencatat, buah Sukun ternyata mudah ditemukan di berbagai tempat di Indonesia, bahkan jauh sebelum orang negara Eropa mengenalnya.

Sukun sudah dikenal sejak zaman kerajaan, terbukti dari relief di Candi Borobudur yang menggambarkan sukun sebagai salah satu bahan makanan utama masyarakat waktu itu.

Tapi, baru pada abad ke-17 lah orang Eropa mulai menyadari keberadaan buah ini. Penjelajah Inggris, William Dampier, yang pertama kali menemukan sukun di Guam pada tahun 1686. Itu sebagaimana tertulis dalam A New Voyage Round the World (1697). 

Saat itu, Dampier melihat buah yang bentuknya unik dan tidak ada bijinya. Dia langsung menamai buah ini dengan nama "breadfruit" atau buah roti karena rasa daging buahnya yang mirip roti panggang.

BACA JUGA:Museum Ullen Sentalu, Destinasi Edukasi Budaya Jawa di Sleman Yogyakarta

Menurut Dampier, breadfruit sangat lezat dan bisa digunakan untuk mengatasi kelaparan, bahkan penyakit kudis. Sejak itu, orang Eropa semakin penasaran dan mulai mencatatkan penemuan ini sebagai bahan makanan yang luar biasa.

Dari Mimpi Menjadi Nyata: Sukun Menyebar ke Seluruh Dunia

Namun, hanya lewat catatan dan imajinasi saja, warga Eropa masih belum bisa mencicipi atau membawa pulang bibit sukun. Baru pada tahun 1775, mimpi orang Eropa untuk memperkenalkan sukun ke seluruh dunia menjadi kenyataan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: