Skandal Investasi Aplikasi RisetCar di Belitung: 2.000 Orang Jadi Korban, Termasuk 5 Pejabat?

Skandal Investasi Aplikasi RisetCar di Belitung: 2.000 Orang Jadi Korban, Termasuk 5 Pejabat?

Ilustrasi Skandal Investasi Aplikasi RisetCar di Belitung: 2.000 Orang Jadi Korban, Termasuk 5 Pejabat?-Ist-

BACA JUGA:5 Aplikasi Investasi Saham Terpercaya 2025, Resmi Terdaftar dan Diawasi OJK

Oknum Guru Ngaku Juga Korban

Di sisi lain, EA yang menjadi terlapor justru membantah dirinya pelaku utama. Ia mengklaim hanya perantara sekaligus korban yang ikut merugi dalam skema investasi itu.

“Saya juga ditipu. Pelakunya RisetCar dengan admin bernama Molly,” kata EA saat dikonfirmasi Belitong Ekspres, pada Selasa 26 Agustus 2025.

Ia menegaskan tidak akan bertanggung jawab atas tuntutan pengembalian modal dari para member. “Mereka bergabung dengan kesadaran penuh, transfer uang langsung ke rekening yang ada di aplikasi, bukan ke saya,” jelasnya.

Janji Manis, Fakta Pahit

Secara konsep, RisetCar dikenal sebagai startup teknologi transportasi yang sedang mengembangkan robotaxi atau taksi tanpa sopir di Indonesia. Mereka bahkan berencana uji coba di Jakarta tahun 2025 dan peluncuran resmi pada 2026.

BACA JUGA:Ribuan Warga Belitung Jadi Korban Investasi RisetCar, Kerugian Diduga Capai Miliaran Rupiah

Promosi aplikasi ini menawarkan peluang bisnis bagi pemilik kendaraan pribadi untuk memperoleh pendapatan tambahan lewat integrasi dengan Grab, Gojek, hingga Maxim.

Skema tersebut dipoles dengan janji keuntungan besar yang membuat banyak masyarakat tergiur, termasuk kalangan pendidik hingga pejabat daerah.

Namun, di Kabupaten Belitung konsep itu diduga dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menjerat korban melalui investasi skema ponzi di Indonesia yang akhirnya menjadi scam.

Polisi Ingatkan Warga Lebih Waspada

AKP Yudha menegaskan pihaknya serius menangani kasus ini. Hingga kini, sudah ada tiga laporan aduan resmi yang masuk ke SPKT Polres Belitung.

BACA JUGA:Oknum Guru di Belitung Tolak Kembalikan Uang Korban Investasi RisetCar, Ini Alasannya

“Iya benar, ada laporan tersebut. Salah satu terlapor adalah oknum guru di Tanjungpandan. Tapi, laporan yang disampaikan masih berstatus pengaduan," ungkapnya.

Kendati baru berstatus aduan, jajaran Satreskrim langsung bergerak melakukan penyelidikan awal dengan mengumpulkan barang bukti terkait dugaan kasus penipuan tersebut.

“Kami masih mendalami kasus ini, termasuk jumlah nilai kerugiannya. Untuk perkembangan lebih lanjut mengenai laporan aduan nanti akan kita sampaikan kembali,” ujar AKP Yudha.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap tawaran investasi dengan janji keuntungan fantastis. “Kalau ada yang menjanjikan untung besar dalam waktu cepat, sebaiknya curiga. Cek legalitasnya di OJK,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: