Jadi WNI

Jadi WNI

Muin TV

Kalo misalnya batu baranga habis, gimana nasib kebon binatang ini? Apakah BYAN masih sanggup mengasih makan binatang-binatang di dalamnya? Hanya tuhanlah yang tahu.

Suwito Intarso

Luar biasa cara kerja dunia ini. Tuhan menciptakan hewan dan tumbuhan untuk keperluan hidup manusia. Tapi ditangan orang kaya bisa dengan mudah dibalik. Lebih dari 100 orang harus melayani binatang peliharaan orang kaya. Dan si Datuk hobinya binatang sehingga semudah menjentikkan jari mengeluarkan milyaran rupiah tiap bulan untuk melayani binatang. Andai si Datuk menyukai anak kecil terutama anak yatim piatu pastilah beliau akan membuat panti asuhan yang luar biasa. Tetapi ya begitulah, orang kaya mah bebas mau ngapain saja didunia ini.

Agung Cahyadi

Kalau orang sdh di tahap ini, yg Anda sampaikan tadi pasti sdh lebih dahulu dilakukan boss.

Achmad Karni

Astaga, Datuk Low punya kebun binatang luar biasa. Kami di Samarinda belum pernah dengar hal itu. Umumnya warga Kaltim kenal Datuk Low owner PT Bayan tentang sumbangan ke UI, ITB, UGM 500M. Membuat marah masyarakat Kaltim . Ternyata OKB yang luar biasa. Tks Abah info nya.

Azwar Anas

Jarang kejadian juga ini, pembaca disway berada di TKP ketiks tulisan dibuat. Anda berhak mendapat “rekenan”

yusron fauzi

Sama sama perjalanan beda nasib, kemaren dulu di tulisan kembang janggut, Disway cerita perjalanan dari kembang janggut persis di hari yang sama saya baru mudik dari senyiur lewat jalan kembang janggut yang parah itu, 3 hari ini , persis mulai dari kemaren dari Samarinda naik bus Ke kotabangun melanjutkan naik kapal klotok, persis di hari yang sama Disway menulis jalan perusahaan yang beraspal di tengah hutan 60 KM itu saya melewatinya, menuju bangunan villa yang ternyata club’ house ditengahnya ada danau buatan, dibuat kagum oleh Tabang zoo kebun binatanng di tengah tambang, hari ini sudah keluar liputannya. sama perjalanan, beda nasib, Abah DI diminta menginap di villa, saya juga diminta di villa itu, bedanya, Adah DI menginap betulan, saya pekerja yang mengerjakan villa itu, Abah DI berkenalan dengan pemilik Bayan, saya berkenalan dengan CSM nya, Abah DI masuk Zoo dan berswafoto dengan kuda dan monyet, saya cuma bisa melihat dari atas bukit dan gerombolan rusa atau “payau”. Abah DI yang menulis liputan ini, nasib saya cuma bisa coment, gak “direken” lagi.

Giyanto Cecep

sekitar tahun 2010 rumah saya di bekasi dikontrak seorang pengusaha .. si pengusaha kebetulan punya rumah disebelah rumah saya persis .. jadi 2 rumah dijadikan satu sebagai kantor. Kantor pengusaha tambang batubara. Lokasi tambangnya nun jauh di kalimantan sana. para tetangga banyak yang mengeluh ke saya, karena jalan didepan rumah “kita” dipenuhi oleh mobil-2 pegawai kantor tambang batubara tersebut. Mobilnya tentu mewah semua. entah tahun berapa tepatnya kontrak rumah saya berakhir .. mungkin sekitar tahun 2015 .. entah bulan apa. Sekali waktu saya iseng melongok kondisi rumah. Lha kok meteran listrik tidak ada. saya coba intip dari jendela , lha kok gelap dan sampah berserakan. hati rasanya tidak enak. saya pulang untuk mengambil kunci rumah. saya buka rumah dan ternyata kantor yang mewah ini sekarang sudah seperti gudang kertas. saya cek kantor PLN, listrik menunggak sekitar 10 juta. saya coba lihat-2 kertas yang berserakan, dan saya menemukan banyak kartu nama. Saya coba satu per satu kartu nama saya telpon. Dan satu orang menjawab, dan kebetulan dia itu bagian finance. Dari dia inilah saya baru tahu bahwa “perusahaan sudah bangkrut”. Perusahaan tambang batubara bangkrut. Ternyata bisa bangkrut.

Jokosp Sp

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: