Peran Petugas Fardhu Kifayah Sangat Penting, Bantu Pemkab Beltim Berikan Pelayanan di Bidang Keagamaan
Kegiatan pembinaan petugas Fardhu Kifayah digelar Ruang Satu Hati Bangun Negeri Kabupaten Beltim, Rabu (14/9)-Ist-
BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Peran petugas Fardhu Kifayah sangat penting dalam membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung Timur (Beltim) berikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di bidang keagamaan.
Oleh karena itu, Pemkab melakukan pembinaan petugas Fardhu Kifayah, Penyelenggaraan Pemulasaran Jenazah (Pemandian dan Pengkafanan) Beltim Tahun 2022.
Kegiatan pembinaan petugas Fardhu Kifayah digelar Ruang Satu Hati Bangun Negeri Kabupaten Beltim, Rabu (14/9. Sebanyak 155 orang petugas fardhu kifayah hadir dalam kegiatan pembinaan tersebut.
BACA JUGA:Barek, Kurir Narkoba di Belitung Didakwa dengan Pasal Berlapis
“Pemerintah Daerah akan selalu mendukung petugas fardhu kifayah dalam hal peningkatan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan kecakapannya yang salah satunya lewat pembinaan kegiatan pemulasaran jenazah ini,” kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Beltim, Bani Machtum.
Bani Machtum selaku Ketua pelaksana kegiatan menjelaskan, pembinaan ini ditujukan untuk memberikan pemahaman yang baik dan sama terhadap tata cara pemulasaran jenazah, mengingat terdapat banyak perubahan utusan fardhu kifayah di masing-masing desa.
“Tujuannya internalisasi atau menyamakan dan menyatukan pengetahuan petugas fardhu kifayah terkait pemulasaran jenazah. Agar petugas fardhu kifayah mengetahui dan paham terkait tata cara yang benar dan meningkatkan kemampuan petugas fardhu kifayah dalam hal pemulasaran jenazah,” jelasnya.
BACA JUGA:KH Said Aqil Siroj Jabat Komisaris Utama Entitas MNC Group, Ini Harapan Hary Tanoesoedibjo
Hal serupa disampaikan Bupati Beltim Burhanudin. Ia menyampaikan bahwa pembinaan ini demi pemahaman dan penyegaran pengetahuan pemulasaran jenazah bagi petugas agar sesuai ketentuan dalam syariat islam.
“Kita ingin mereka mengikuti yang dianjurkan di dalam syariat islam, menambah pengetahuan, me-refresh dan mereview ulang. Karena jenazah itu kan ada yang meninggal dalam keadaan biasa ada yang dalam keadaan tidak biasa. Itu yang dilatih terus sebagaimana syariat,” jelasnya.
Menurut Burhanudin, keberadaan petugas pemulasaran jenazah sulit ditemukan di tengah-tengah masyarakat terutama generasi muda. Ia berharap kegiatan ini bisa mengikutsertakan generasi muda agar dapat menciptakan generasi baru yang mampu melaksanakan penyelenggaraan jenazah.
BACA JUGA:Kasus Pencurian TBS Sawit di Dusun Petikan, Indra dan Mayor Dituntut di Bawah 1 Tahun Penjara
“Harus dilaksanakan regenerasi. Cuman kan regenerasi ini banyak yang masih takut atau tidak berani dalam pengurusan jenazah, padahal dalam konteks agama tidak begitu sulit sebenarnya, asalkan kita mau. Jadi kita minta kepada desa-desa itu mulai lah menyiapkan regenerasi untuk pemulasaran jenazah ini,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diskominfo beltim