Kasus Gangguan Ginjal Anak di Beltim Renggut 3 Korban Nyawa, Obat Sirup Jadi Pemicu?

Kasus Gangguan Ginjal Anak di Beltim Renggut 3 Korban Nyawa, Obat Sirup Jadi Pemicu?

Direktur RSUD Muhammad Zein Kabupaten Beltim, dr Vonny Primasari--

Belakangan, pihak RSUD mendapat informasi dari Dinas Kesehatan yang melakukan kunjungan pasien bahwa pasien bayi tersebut meninggal dunia saat dirawat di RSUD Marsidi Judono setelah sempat dirawat di RS Utama.

"Tim Dinkes berkunjung ke keluarga, sehari sudah APS mereka ke RS Utama, (mengalami) perburukan dan dirujuk ke RS Marsidi," kata dr Vonny.

Kemudian kasus lainnya, merupakan bayi dari Simpang Renggiang. Namun pasien tidak pernah dirawat di RSUD Muhammad Zein dan diketahui sudah dirujuk ke RS Harapan Kita Jakarta.

"Ada 3 (kasus) tapi dak masuk (dirawat) ke kami. Kebetulan pada saat itu kami ada di Jakarta bersama pak Bupati. (Pasien) masuk RS Harapan Kita, siangnya meninggal. Tapi kami kurang tahu (kronologis perjalanan kasus) karena masuknya bukan dari kita," jelas dr Vonny.

BACA JUGA:Kasus Tipikor Pembangunan SMPN 8 Tanjungpandan, Dindikbud Belitung Tidak Kenal Tersangka IS

BACA JUGA:Pemkab Promosikan Pariwisata Melalui Gowes Pesona Belitung

Disampaikan dr Vonny, 2 kasus yang didiagnosa GGA merupakan diagnosa dokter. Di mana, perjalanan penyakitnya sangat cepat dan berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium ditetapkan gagal ginjal.

"Kami di Rumah Sakit untuk obat sirup sudah mulai sejak muncul kasus ini sudah ditarik. Dan bukan hanya di Rumah Sakit karena kami ada IDI (Ikatan Dokter Indonesia) punya grup WA. Di situ pun sejak kasus pertama, dokter spesialis kami selalu mengingat dan menginformasi ke grup IDI," sebut dr Vonny.

"Kalau ada pasien yang datang ke Puskesmas atau klinik swasta dengan gejala tidak bisa kencing segeralah dirujuk ke RS. Karena kalau sudah terlambat Rumah Sakit tidak bisa ngapa-ngapain lagi," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, dua orang anak di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) Provinsi Bangka Belitung (Babel) meninggal dunia karena gangguan ginjal. 

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Babel membenarkan informasi. Di Provinsi Babel ada tiga anak terkonfirmasi mengalami gangguan ginjal. Dua diantaranya dinyatakan meninggal setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

BACA JUGA:Penganiaya Pelajar MTs 1 Negeri Tanjungpandan Diringkus Polisi, Begini Nasibnya

BACA JUGA:Pemkab Belitung Sukses Gelar Pawai Promosi Potensi dan Capaian Pembangunan Daerah

Kepala Dinkes Provinsi Babel dr Andri Nurtito kepada Babel Pos, mengatakan, dua anak yang meninggal dunia karena gangguan ginjal ini berasal dari Kabupaten Beltim. Salah satunya sempat dirawat di rumah sakit di Jakarta, dan satunya di RSUD  Muhammad Zein Beltim.

"Tadi ada tiga orang anak. Yang dua orang meninggal, memang ada gangguan ginjal tapi belum dipastikan apakah itu masuk dalam kategori ini," jelas Kepala Dinkes Babel, dr Andri Nurtito, Sabtu 29 Oktober 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: