GP Ansor Belitung Soroti Kasus 6 Polisi Terlibat Narkoba, Proses Hukum Dipertanyakan

BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN -  Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Belitung ikut menyoroti kasus enam anggota Polres Belitung yang diduga terlibat penyalahgunaan narkoba jenis sabu.

Sekertaris GP Ansor Kabupaten Belitung Ahmad Fikri Maulidi mengatakan, dirinya sudah mendengar adanya kabar enam anggota Polres Belitung yang diduga terlibat penyalahgunaan narkoba tersebut.

"Sekitar sebulan lalu, saya mendengar kabar itu dari pemberitaan media. Dan saya selalu mengamati perkembangan melalui media," kata pria yang akrab disapa Gus Fikri, kepada Belitong Ekspres, Selasa (15/11).

Saat ini, dia mempertanyakan sampai sejauh mana proses hukum tindaklanjut Polres Belitung, dalam menangani kasus anggota polisi terlibat narkoba yang menggemparkan publik ini.

BACA JUGA:Kapolres Belitung Diminta Tegas Terhadap Anggota Terlibat Narkoba, BNN Jangan Hanya Slogan

BACA JUGA:Bitet Tiga Bulan Jadi Kurir Sabu di Belitung, Ditangkap Polisi di Jalan Kamboja

Kepada pihak kepolisian, Gus Fikri agar benar-benar tegas dalam menindak para oknum, yang terlibat narkoba. Serta memberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

"Jangan sampai nanti masyarakat beranggapan negatif. Kalau masyarakat biasa ditindak,  sedangkan oknum tidak dilakukan penindakan tegas," pungkasnya.

Sementara itu, Propam Polres Belitung masih terus melakukan pemeriksaan terhadap enam anggota yang diamankan lantaran dugaan kasus Penyalahgunaan narkoba di Belitung.

Namun, hingga saat ini, pihak kepolisian juga belum mengungkapkan identitas nama-nama oknum polisi yang diduga sebagai penyalahguna narkoba tersebut.

BACA JUGA:UMP Babel 2023, Pj Gubernur Berikan Sinyal Ada Kenaikan

BACA JUGA:KPU Beltim Buka Lowongan PPK dan PPS, Cek Cara Pendaftaran dan Honorarium

Kasi Propam Polres Belitung Iptu Hardi Kunarso pun belum mau berkomentar banyak mengenai proses hukum tetap enam oknum anggota Polres Belitung yang terlibat narkoba.

"Proses masih tetap berjalan. Saat mereka masih dalam masih disidik (diperiksa)," kata Iptu Hardi Kunarso kepada Belitong Ekspres, Selasa (15/11).

Sumber: