Warga Desa Dukong Tolak Pembangunan Tempat Pembakaran Mayat
Audiensi terkait rencana pembangunan tempat Krematorium di ruang Rapat Kantor Desa Dukong, Rabu (15/2/2023)-Ist-
TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Warga Desa Dukong menyatakan menolak rencana pembangunan tempat Krematorium atau tempat pembakaran mayat di daerah setempat.
Penolakan disampaikan puluhan warga yang menghadiri audiensi terkait rencana pembangunan tempat Krematorium di ruang Rapat Kantor Desa Dukong, Rabu (15/2/2023).
Salah satu tokoh masyarakat Desa Dukong Faisal Madani, mengatakan bahwa pihak yayasan tidak pernah melakukan sosialisasi sebelumnya terkait Krematorium tersebut.
“Hal ini tidak dapat dibenarkan, sebab tidak pernah sosialisasi sebelumnya,” kata Faisal Madani usai rapat kepada Belitong Ekspres.
BACA JUGA:Asprov Babel Tetap Dukung Erick Thohir Meski Dijanjikan La Nyala Rp 1 Miliar
Menurutnya, FKUB Kabupaten Belitung harus diikutsertakan dalam kegiatan ini. Tidak bisa hanya bermodalkan selembar surat dari Kepala Desa (Kades) saja untuk membangun Krematorium.
“Tidak bisa hanya mengandalkan sepotong surat dari Pak Kades sebelumnya. Ini penting, tidak bisa main tabrak saja ini ada aturannya,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, menurut informasi telah disepakati bahwa seluruh RT di Desa Dukong bersama warga menyatakan menolak pembangunan Krematorium.
Ia menambahkan, sebelumnya gejolak antara warga dengan pihak yang akan melakukan pembangunan krematorium sudah terjadi sejak tahun 2021. "Namun hingga kini belum ada upaya penyelesaian dari pihak terkait," tutupnya.
Senada disampaikan warga Desa Dukong lainnya Ario. Dia mengatakan, bahwa warga melakukan penolakan pembangunan Krematorium karena belum adanya sosialisasi.
BACA JUGA:Lila Nasution Jabat Kajari Belitung Gantikan I Gede Punia Atmaja
"Belum ada sosialisasi terkait pembangunan krematorium tersebut, meski persetujuan Pembangunan Gedung (PBG) sudah ada," kata Ario.
Ia menambahkan, untuk menghindari gejolak antara warga, Pemdes Dukong serta pihak terkait lainnya agar mengurungkan niatnya untuk pembangunan Krematorium ini.
“Jadi saat ini kondisi warga sedang resah. Jadi sebaiknya, silahkan sosialisasi ke warga, tidak dengan cara seperti ini,” ungkap Ario menyampaikan rasa kekecewaannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: