Kasus DBD di Belitung 2023 Naik 163 Persen, Terbaru Anak Usia 6 Tahun Meninggal, RSUD Tambah Bed Pasien

Kasus DBD di Belitung 2023 Naik 163 Persen, Terbaru Anak Usia 6 Tahun Meninggal, RSUD Tambah Bed Pasien

Direktur RSUD Marsidi Judono Belitung dr Ratih Lestari Utami MMR --

BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Lonjakan kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Belitung meningkat tajam pada tahun 2023.

Kasus DBD di Kabupaten Belitung 2023 naik tajam menjadi 163 persen atau 511 kasus dibandingkan periode sebelumnya tahun 2022 yang hanya 194 kasus.

Menindaklanjuti tingginya kenaikan kasus DBD tersebut DPRD Kabupaten Belitung menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak dinas kesehatan  (Dinkes) dan RSUD, Senin 18 Desember 2023.

RPD di ruang Banmus DPRD Belitung membahas kenaikan penyakit DBD per 15 Desember 2023 yang mencapai 511 kasus dengan kematian sebanyak 9 orang.

BACA JUGA:Cuaca Panas, Simak Cara Mengatasi Nyamuk DBD yang Mengganas

BACA JUGA:Waspada, Kasus DBD Beltim Meningkat Dua Bulan Terakhir

Ketua Komisi 3 DPRD Belitung Suherman selaku pimpinan rapat meminta penjelasan Kepala Dinkes Belitung Dian Farida dan Direktur RSUD Marsidi Judono dr Ratih Lestari Utami MMR.

Hasil RDP, DPRD merekomendasikan kepada Bupati Belitung untuk memerintahkan seluruh jajarannya agar melakukan langkah-langkah pencegahan penularan DBD secara cepat dan tepat.

"Kami mohon kepada Bupati Belitung menerbitkan surat edaran tentang instruksi pencegahan DBD secara cepat dan tepat," kata Suherman kepada Belitong Ekspres usai RDP.

Selain itu, kata Suherman Komisi 3 DPRD Belitung menyarankan adanya kerja sama dengan pihak swasta untuk menekan pertumbuhan penyakit DBD.

BACA JUGA:Bahaya? 9 Jenis Makanan Ini Tidak Boleh Dimakan Bersamaan Dengan Susu

BACA JUGA:Setahun Lebih, 181 Jenis Kosmetik Berbahan Baku Terlarang Ditemukan BPOM

Hal itu berkaca pada saat menangani masa pandemi Covid-19. Yakni, berkoordinasi dengan Kemenkes RI terkait bibit nyamuk Wolbachia, guna menekan pertumbuhan nyamuk penyebab demam berdarah.

"Kita juga minta data pasien yang terkena DBD itu, bisa disimpan dengan baik, dari RSUD maupun puskesmas. Karena itu menentukan berkaitan dengan stadium yang diderita pasien itu, sebab jika pasien itu sudah 2 hingga 3 kali kena, itu akan mengkhwatirkan," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: