Ini Dia Kriteria Baru Hilal Awal Puasa Ramadan 2024, Berikut 6 Alasannya
Ilustrasi: Pemantauan hilal awal Ramadan--Antara
Kelima, kriteria baru ini lebih konsisten dan harmonis dengan kriteria yang digunakan oleh negara-negara tetangga, seperti Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura. Hal ini dapat mempererat hubungan kerjasama dan persaudaraan antara negara-negara anggota MABIMS, serta mengurangi perbedaan penanggalan hijriah di kawasan regional.
Keenam, kriteria baru ini lebih sesuai dengan aspek syariah, sosiologis, dan psikologis, karena menghormati tradisi rukyat yang telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW, serta mempertimbangkan kepentingan dan kesejahteraan umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa dan lebaran.
BACA JUGA:Toyota Kembangkan Toyota Land Cruiser SE, Versi Listrik Mampu Tempuh Jarak 1000 Km
BACA JUGA:PDI Perjuangan Belitung Masih Jadi Partai Pemenang, Hasil Rekapitulasi Suara Pemilu 2024
Informasi Prakiraan Hilal Ramadan
Salah satu kalender yang digunakan manusia dalam pengaturan waktu sehari-hari adalah Bulan Qomariyah (bulan Hijriah) yang didasarkan pada keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi bersama Bulan dalam mengelilingi Matahari.
Penentuan awal bulan Hijriah sangat penting bagi umat Islam karena berkaitan dengan penjadwalan ibadah, khususnya bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Menurut laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), yang merupakan lembaga pemerintah yang bertugas memberikan pelayanan terkait tanda waktu dan posisi bulan serta matahari, penentuan awal bulan Hijriah dilakukan secara ilmiah.
BMKG memberikan rekomendasi ilmiah kepada pihak-pihak terkait, seperti Kementerian Agama, dalam menentukan awal bulan Hijriah. Selain menyediakan data hasil perhitungan hisab, BMKG juga melakukan pengamatan langsung terhadap hilal di 29 lokasi di Indonesia.
BACA JUGA:Cara Mudah Pinjam Uang di OVO Tanpa KTP dan Jaminan, Simak Langkah!
BACA JUGA:Mobil YangWang U8, SUV Mewah dan Canggih China yang Bisa Mengapung di Air
Observasi ini dapat disaksikan secara online melalui Live Streaming di kanal https://hilal.bmkg.go.id/ setiap bulannya. Di bawah ini adalah informasi tabel prakiraan hilal saat matahari terbenam pada tanggal 10 dan 11 Maret 2024, yang menjadi penentu awal bulan Ramadan.
1. Tanggal 10 Maret 2024 ketinggian Hilal 0,8 derajat, elongasi 4,9 derajat dengan status Tidak memenuhi kriteria.
2. Tanggal 11 Maret 2024 ketinggian Hilal 4,1 derajat, elongasi 11,7 derajat dengan status memenuhi kriteria.
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada tanggal 10 Maret 2024, hilal tidak memenuhi kriteria MABIMS, karena ketinggian dan elongasinya masih di bawah syarat minimal. Oleh karena itu, kemungkinan besar hilal tidak akan terlihat di langit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id