Airlangga Hartarto Mendadak Mundur Sebagai Ketum Golkar, Singgung Demi Stabilitas Demokrasi

Airlangga Hartarto Mendadak Mundur Sebagai Ketum Golkar, Singgung Demi Stabilitas Demokrasi

Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran diri sebagai Ketum melalui video pidato resminya yang berdurasi 3 menit 22 detik kepada seluruh para kader Partai Golkar--screenshot video

JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Langkah mengejutkan diambil Airlangga Hartarto dengan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar pada Sabtu, 10 Agustus 2024.

Pengunduran diri sebagai Ketum Golkar diklaim sebagai langkah strategis untuk menjaga keutuhan partai dan memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Airlangga Hartarto melalui video pidato resminya yang berdurasi 3 menit 22 detik kepada seluruh para kader Partai Golkar.

Dalam pidatonya, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa keputusan tersebut diambil setelah melalui pertimbangan matang dan atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar.

BACA JUGA:Solid dan Kompak, Kepemimpinan Airlangga Sukses Dongkrak Elektabilitas Golkar di Pemilu 2024

BACA JUGA:Penambang Timah di Belitung Sukses Beralih ke Budidaya Ikan Kerapu: Peluang Cuan Ekonomi Baru

"Dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim dan atas petunjuk Tuhan yang maha besar, maka dengan ini saya menyatakan mengundurkan diri sebagai ketua umum DPP Partai Golkar," kata Airlangga dikutip belitongekspres.co.id dari video yang beredar, Minggu 11 Agustus 2024.

Airlangga Hartarto menegaskan bahwa proses pengunduran dirinya sebagai Ketum akan dilakukan secara damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar.

Selama masa kepemimpinannya, Airlangga berhasil membawa Partai Golkar meraih pencapaian signifikan dalam Pemilu Legislatif 2024. Yakni, dengan memperoleh 102 kursi di DPR RI dan ribuan kursi parlemen di berbagai tingkatan pemerintahan.

Partai Golkar juga berperan penting dalam kemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024, yang akan melanjutkan kepemimpinan negara sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029.

BACA JUGA:10 Ide Lomba 17 Agustus Seru dan Unik, Ada Yang Wajib!

BACA JUGA:Pergantian Pj Bupati Belitung: Mikron Antariksa Siap Jalankan Amanah Baru

Pengunduran diri Airlangga ini membuka babak baru dalam sejarah Partai Golkar. DPP Partai Golkar kini dihadapkan pada tantangan untuk menyiapkan mekanisme organisasi yang sesuai dengan ketentuan AD/ART partai, guna menjamin kelancaran proses transisi kepemimpinan.

Dengan rekam jejaknya yang kuat dalam menjaga demokrasi, Partai Golkar diharapkan akan terus menjadi pilar demokrasi di Indonesia, meneruskan tradisi panjangnya sebagai kekuatan terdepan dalam politik nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: