Transformasi Desa Tanjung Binga Belitung: Dari Kampung Nelayan ke Desa Wisata Terbaik 2025

Rabu 24-09-2025,14:33 WIB
Reporter : Doddy Pratama
Editor : Redaksi BE

Pulau Malang Ara' menjadi bukti nyata bagaimana tangan-tangan kreatif masyarakat bisa mengubah tempat yang dulunya terabaikan menjadi destinasi wisata unggulan. Kini, pulau itu menjadi salah satu daya tarik utama Desa Tanjung Binga Kabupaten Belitung.

Wisatawan yang berkunjung ke Malang Ara' bukan hanya bisa menikmati panorama laut biru dan pasir putih, tetapi juga terlibat langsung dalam aktivitas edukatif. Ada program konservasi karang kima, konservasi ikan nemo, hingga pengamatan burung camar yang menjadi ikon kawasan ini.

Selain aktivitas konservasi, wisatawan juga disuguhi pengalaman otentik khas masyarakat pesisir. Mereka bisa ikut “ngerang” atau mencari kerang di pantai, lalu menutup hari dengan menikmati tradisi Makan Bedulang. Cara makan bersama dalam wadah besar yang menjadi tradisi masyarakat Belitung.

Menu lain yang tak boleh dilewatkan adalah mie ikan khas Tanjung Binga, kuliner lokal yang sederhana tetapi kaya rasa laut. “Itu merupakan sensasi berbeda dan itu produk unggulan kita,” tambah Lulu penuh semangat.


Pulau Malang Ara' Desa Tanjung Binga-Istimewa-

Wisata Darat, Inovasi Saat Musim Barat

Kehidupan nelayan selalu bergantung pada cuaca. Ketika angin barat kencang, aktivitas wisata laut harus dihentikan demi keselamatan. Belajar dari pengalaman itu, Pokdarwis menghadirkan inovasi paket wisata darat.

Salah satu yang paling populer adalah paket wisata “ngeren” atau ngerepak durian. Desa Tanjung Binga memang dikelilingi kebun durian, bahkan memiliki tugu durian sebagai simbol. Wisatawan diajak langsung ke kebun, merasakan pengalaman menunggu durian jatuh, lalu menikmatinya di tempat.

“Kalau berkaca sebelumnya, wisata Tanjung Binga sempat terhenti karena musim barat. Jadi kita memikirkan inovasi lainnya itu,” jelas Lulu.

Tak berhenti di durian, wisata darat Tanjung Binga juga menawarkan atraksi budaya yang kental, seperti ninggak parak (tradisi syukuran panen), muat bubu (memasang perangkap ikan), hingga muat boat (aktivitas melaut tradisional).

Semua ini dikemas sebagai paket wisata di Kabupaten Belitung yang tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga edukasi tentang budaya lokal.

Persiapan Menjelang Penilaian WIA 2025


Aktivitas Snorkling di Pulau Malang Ara'-Istimewa-

Meski sudah berhasil masuk 15 besar, perjuangan Pokdarwis belum selesai. Penilaian lanjutan akan dilakukan tim juri pada Oktober 2025, dan puncak penghargaan dijadwalkan pada Desember 2025. Karena itu, bulan September menjadi masa persiapan intensif bagi seluruh tim.

“Kita tidak tahu bulan Oktober itu penilaian kapan, maka bulan September ini akan kita maksimalkan untuk persiapan visit nanti,” ujar Lulu.

Pokdarwis menyiapkan segala aspek, mulai dari perbaikan fasilitas, penataan destinasi, hingga penguatan SDM. Mereka juga melibatkan masyarakat luas agar semua elemen desa ikut ambil bagian.

Kategori :