Heryawandi Anggap BLT BBM Berorientasi Jangka Pendek dan Kurang Mendidik
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bangka Belitung (Babel), Heryawandi-Ist-
BELITONGEKSPRES.CO.ID, PANGKALPINANG - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bangka Belitung (Babel), Heryawandi menganggap konvensasi bantuan langsung tunai (BLT) kenaikan BBM berorientasi jangka pendek dan kurang mendidik.
Meski demikian, BLT yang disalurkan pemerintah setidaknya menjadi solusi meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan BBM. Namun harus tepat sasaran.
"Terkait BLT yang sudah mulai dicairkan oleh pemerintah pusat sebagai konvensasi kenaikan BBM sepertinya dapat sedikit meringankan beban ekonomi jangka pendek masyarakat penerima," Heryawandi kepada wartawan, Jumat (23/9).
"Dan kami berharap konvensasi atau bantuan ini dapat tepat sasaran, sehingga bagi penerima dapat memanfaatkan bantuan ini dengan baik dan efektif," imbuh Politisi Partai Golkar itu.
BACA JUGA:4 Rumah Warga di Kecamatan Manggar Diterjang Puting Beliung, Atap Terbang Puluhan Meter
BACA JUGA:KPK OTT, Bongkar Kasus Suap Hakim Agung MA, Sudah 10 Tersangka
Selain itu, dia menilai bahwa BLT ini adalah jangka pendek. Menurutnya ada berbagai pihak yang mengatakan langkah ini tidak mendidik, karena dampak kenaikan BBM menyentuh seluruh elemen dan sektor kehidupan masyarakat secara umum.
"Kami menilai jika bantuan ini hanyalah berorientasi jangka pendek dan dianggap sebagian pihak kurang mendidik. Lagian yang merasakan dampak kenaikan BBM ini tidak hanya pekerja saja. Bahkan yang lebih parah adalah di sektor petani, nelayan, usaha kecil dan sektor ekonomi rakyat yang lain," ujarnya.
Heryawandi yang juga pengurus DPD Partai Golkar ini mengharapkan program kedepannya harus jangka panjang. Misalnya, pinjaman bergulir dari tiap sektor yang ada di Republik Indonesia yang bersangkutan erat dengan BBM.
BACA JUGA:BLT Tahap Pertama Disalurkan, Zainuri Minta Harus Tepat Sasaran dan Cepat Dirasakan Manfaatnya
BACA JUGA:PT Pelindo Regional 2 Tanjungpandan Tanam Pohon Produktif, Gandeng Hkm Batu Bedil
"Kedepan kita berharap pemerintah bisa membangun skema bantuan yg lebih berorientasi jangka panjang. Seperti pinjaman bergulir bagi petani atau pun usaha kecil dengan bunga yang sangat minim bahkan jika memungkinkan pinjaman tanpa bunga," harapnya.
"Jika uang konvensasi BBM yang cukup besar ini kita buatkan skema program yang berorientasi jangka panjang. Terutama berorientasi pada pembangunan sektor sektor ekonomi rakyat. Saya yakin kesejahteraan dan pemerataan ekonomi pun bisa dicapai oleh bangsa dan daerah ini ke depan," tambahnya.
Tak hanya itu, Heryawandi pun mengatakan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel melakukan reorientasi program dalam mengatasi dampak kenaikan BBM tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: