DPRD Belitung Sepakat Tolak Acara 'Oktober Fest', ANTAB Warning Jangan Dipaksakan di Tempat Lain

DPRD Belitung Sepakat Tolak Acara 'Oktober Fest', ANTAB Warning Jangan Dipaksakan di Tempat Lain

RDP penolakan acara 'Oktober Fes Minum Beer Sepuasnya' bersama Aliansi Umat Islam Belitung (ANTAB), Lembaga Adat Melayu Belitung (LAMBEL) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di DPRD Belitung, Senin (3/10)-Reza/BE-

ANTAB Warning Jangan Dipaksakan di Tempat Lain

Pada kesempatan yang bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Belitung H Subki Sulaiman bersyukur atas hasil kesepakatan RDP yang digelar di DPRD Belitung 

Pasalnya, hasil kesepakatan bersama untuk menolak atau membatalkan 'Oktober Fest atau Minum Beer Sepuasnya' bisa memberikan rasa ketenangan bagi umat Islam.

Menurutnya, jika Acara Minum Beer sepuasnya tersebut tidak dicegah akan menimbulkan masalah di lingkungan umat Islam dan merusak tatanan kerukunan beragama khususnya di Belitung.

"Kami menyatakan menolak adanya acara tersebut dan kami menyarankan ada perjanjian atau bukti tertulis, sehingga permasalahan tersebut ada penyelesaiannya. Dan saya yakin pihak penyelenggara sudah mengerti apa yang harus dilakukan," kata H Subki Sulaiman kepada Belitong Ekspres usai RDP.

BACA JUGA: Peredaran Minol Tak Terkontrol, 3 Tahun Terakhir DKUKMPTK Belitung Tidak Pernah Terima Laporan Penjualan

BACA JUGA:PLTT Pemicu Utama Hilirisasi Timah, Nasib Babel Jika Ekspor Timah Distop?

Sementara itu Ketua Aliansi Umat Islam Belitung (ANTAB) Suhardi, juga mengucapkan syukur upaya yang dilakukan dari hari kemarin sampai hari ini ada perubahan yang semakin baik.

"Artinya kepedulian dan kecintaan kita untuk dengan daerah sangat tinggi dan kawan-kawan dari pihak Legislatif juga berpandangan sama," katanya.

Oleh sebab itu, dirinya berharap kepada Pemerintah Daerah Belitung agar dapat membuat surat atau pernyataan untuk tidak mengizinkan adanya 'Oktober Fest atau Minum Beer Sepuasnya'.

"Acara tersebut, bukan cuma dicancel tetapi di batalkan dan di tempat lainpun jangan diadakan, itu yang paling penting. Kalaupun acara tersebut dipaksakan kita tetap akan bergerak, kita tidak akan diam karena kita ingin Belitung dan pariwisata yang halal tanpa maksiat," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: