BPBD Babel Fokus Mitigasi Bencana, Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat Ditingkatkan

BPBD Babel Fokus Mitigasi Bencana, Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat Ditingkatkan

Plt Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Ari Primajaya--(Antara)

PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Dalam menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kini lebih memfokuskan langkah pada mitigasi dan upaya preventif. 

Plt Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ari Primajaya mengatakan, strategi ini guna mengurangi risiko bencana sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan.

Langkah-langkah yang dilakukan meliputi penanaman pohon, pengawasan cuaca secara berkala, serta sosialisasi kepada masyarakat. Edukasi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman publik tentang pencegahan bencana dan pentingnya menjaga lingkungan.

“Kita lebih mengoptimalkan kegiatan penanaman pohon, pengawasan cuaca, serta sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat mencegah bencana alam ini,” ujar Ari Primajaya dikutip dari Antara, Sabtu 28 Juni 2025.

BACA JUGA:Gubernur Babel Klarifikasi Soal Wacana Pembangunan Jembatan Bahtera, Ini Penjelasan Hidayat

Ia menegaskan bahwa mitigasi bencana tidak hanya soal respons saat kejadian, tetapi juga mencakup pembangunan infrastruktur yang tangguh terhadap risiko.

Selain itu, penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman seperti banjir, karhutla, dan bencana akibat perubahan iklim.

“Kami menilai mitigasi dan sosialisasi ini lebih tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penanganan bencana alam ini, sehingga mampu mengurangi kemungkinan jatuh korban jiwa maupun kerugian harta benda,” kata Ari.

BPBD Babel juga terus menjalankan pemantauan aktif terhadap kondisi cuaca dan mengelola sumber daya air sebagai bagian dari langkah antisipatif.

BACA JUGA:Heboh Pupuk Palsu Beredar di Babel, Gubernur Hidayat Copot Kepala Dinas

Tak hanya itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas berisiko tinggi, terutama selama musim kemarau basah yang saat ini sedang berlangsung.

“Kami meningkatkan sosialisasi larangan aktivitas berisiko kebakaran, seperti pembukaan lahan dengan membakar dan membuang puntung rokok, yang berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan,” lanjut Ari

Langkah proaktif BPBD Babel ini turut mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Kepulauan Babel. Kepala Perwakilan Ombudsman RI Babel, Shulby Yozar Ariadhy, menyatakan dukungannya terhadap strategi mitigasi yang dilakukan.

Menurutnya, keterbukaan informasi dan edukasi terhadap data cuaca dan peringatan dini merupakan langkah vital untuk menyelamatkan masyarakat dari potensi bahaya akibat cuaca ekstrem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: