Harga Cabai Sempat Meroket Rp 200 Ribu, Kemendag Janji Segera Turun

Harga Cabai Sempat Meroket Rp 200 Ribu, Kemendag Janji Segera Turun

Salah seorang pedagang di Pasar Tanjungpandan, Belitung, yang menjual cabai dan bumbu dapur lainnya-Rheza S-Belitong Ekspres

Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) sempat menyampaikan statemen yang memicu kontra dari para pedagang. 

BACA JUGA:Mau Beli Minyak Goreng Curah Rp 14 Ribu Pakai Aplikasi PeduliLindungi, Ini Caranya

Saat dikonfirmasi mengenai kenaikan harga cabai, Zulhas menilai petani cabai diuntungkan dengan adanya kondisi tersebut. 

"Kalau bawang merah, cabai-cabai, naik itu kan memang musiman. Waktu itu saya tanya orang pasar, biasa kalau musim begini harganya naik, biarlah petani ada bonus tahunan," katanya.

Namun, pernyataan tersebut memicu nada kontra yang cukup keras dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi). 

BACA JUGA:Testosteron Penting untuk Vitalitas Pria, Anda Harus Coba 11 Makanan Ini

Wakil Sekretaris Jenderal Pembinaan dan Pendidikan Pedagang Pasar DPP Ikappi Ahmad Choirul Furqon mengatakan, pernyataan tersebut tidak berdasar logika. "Jangan hibur pedagang atau petani dengan logical fallacy," cetusnya.

Menurut Furqon, pernyataan Zulhas dianggap menyederhanakan masalah. Padahal, masalah di lapangan jauh lebih kompleks dan harus diintervensi secara serius. Kata dia, harga cabai dari para petani relatif normal dan tidak terjadi kenaikan signifikan. 

"Jadi, apabila terjadi kenaikan harga yang tidak rasional, berarti ada masalah besar di jalur tengah, yaitu rantai distribusi," bebernya.

BACA JUGA:Masyarakat Bateng Keluhkan Anjoknya Harga TBS, Batianus: Pj Gubernur Harus Turun Tangan

Di sisi lain, Ikappi mengkhawatirkan tidak normalnya harga pangan, termasuk cabai, bakal berdampak domino yang akan merugikan pedagang di hilir. 

"Harga yang tidak normal di pasar saat ini tidak selayaknya ditanggapi dengan bercanda, tegas Furqon.

Terpisah , Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto juga memberikan tanggapan.

BACA JUGA:SMK Stannia Manggar Dapat Bantuan CSR Panel Box dan Peralatan Listrik

Ia mengatakan, di beberapa titik, produksi beberapa bahan pangan seperti cabai dan bawang merah terganggu karena anomali cuaca. Khususnya yang berada di dataran rendah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: