Vina Cristyn Ferani: Kita Ingin Tidak ada Lagi Tindak Kekerasan di Lingkungan Sekolah Belitung

Vina Cristyn Ferani: Kita Ingin Tidak ada Lagi Tindak Kekerasan di Lingkungan Sekolah Belitung

Anggota Komisi III DPRD Belitung Vina Cristyn Ferani-Reza/BE-

BACA JUGA:Fakta Baru di Balik Perdamaian Guru SD Tanjungpandan Tampar Murid, Orang Tua Buat Pengakuan Mengejutkan

Faktu Baru di Balik Perjanjian Damai

Fakta baru di balik perjanjian damai Guru tampar murid SD 33 Tanjungpandan juga terungkap saat RDP di DPRD Belitung.

Sulastri selaku orang tua murid, korban tindak kekerasan guru SD Suherman membuat pengakuan mengejutkan. 

Dia menandatangani surat perjanjian damai dengan guru SD yang menampar anaknya dalam keadaan tertekan dan tidak berfikir jernih.

"Waktu menandatangi surat perjanjian damai itu, saya dalam keadaan tertekan dan saya tidak bisa berfikir jernih," sebut Sulastri orang tua korban.

BACA JUGA:Bahaya! Jalan Murai Nyaris Putus, DPUPR Belitung Terkendala Arus Deras untuk Perbaikan

Sulastri menceritakan pada hari Sabtu (13/8) lalu ia mengetahui tidak kekerasan yang dialami anaknya. Kemudian ia melapor hal tersebut ke pihak sekolah.

Semula Sulastri ingin membawa masalah tindak kekerasan oleh oknum guru olahraga ke jalur hukum. Namun pihak sekolah menawarkan jalan damai.

Karena tidak mengerti hukum, lantas ia menerima tawaran perdamaian tersebut. Bahkan ia menandatangani surat perdamaian tanpa sepengetahuan suami.

"Saya tidak mengerti hukum. Kemudian saya tanda tangani surat damai itu. Saya tanda tangan itu tanpa sepengetahuan suami saya. Dan karena hal itu suami saya menjadi marah," bebernya.

BACA JUGA:Sijuk 2 Raih Tiket Final Liga Bupati Belitung Cup 2022, Siap Hadapi Tanjungpandan 1, Ini Jadwalnya

Oleh sebab itu, Sulastri akan mencabut surat perjanjian damai tersebut dan akan melaporkan kasus tindak kekerasan itu ke Polres Belitung.

Ia menambahkan, saat ini kondisi anaknya dalam keadaan baik. Akan tetapi, anaknya sempat mengeluh dan ingin pindah sekolah akibat dari peristiwa itu.

"Pada waktu kejadian saya sempat sedih dan menangis, karena sang anak tidak mau sekolah dan ingin pindah ke tempat lainnya," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: