Tiga Pekerja Karaoke Sari Laut Jadi Tersangka, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Tiga Pekerja Karaoke Sari Laut Jadi Tersangka, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Pihak keluarga Rolan Pramudya saat ingin melihat jasad korban sebelum dilakukan autopsi di RSUD dr H Marsidi Judono Belitung, Minggu (4/9)--

Sementara itu, kepada Belitong Ekspres di RSUD dr H Marsidi Judono, Minggu (4/9), Dokter Forensik Biddokkes Polda Bangka Belitung, dr Suroto mengatakan, pihaknya sudah melakukan autopsi terhadap jenazah korban.

BACA JUGA:PT XL Axiata Berikan Bonus Kuota, Fokus Tingkatkan Kualitas Pengalaman Pelanggan

BACA JUGA:Satreskrim Polres Belitung Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyokan, Tewasnya Rolan di THM Karaoke SL

Dari hasil pemeriksaan luar ditemukan adanya kekerasan benda tumpul di bagian kepala hingga tangan. Sehingga menyebabkan luka lecet dan memar. Akan tetapi, di tubuh korban tidak ditemukan bekas sayatan senjata tajam.

"Dari pemeriksaan dalam, di bagian dada dan perut tidak ada masalah. Namun ada pendarahan di bagian tengkorak dan otak. Kemungkinan korban meninggal dunia, sekitar 12 jam sebelum dilakukan autopsi," jelas dr Suroto.

Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan di kawasan tempat hiburan malam (THM) Tanjungpandan, Kabupaten Belitung kembali terjadi.

Jika sebelumnya di THM kafe Suka Hati Pilang Desa Dukong, kali ini kasus pembunuhan terjadi di tempat karaoke Sari Laut (SL), Kelurahan Paal Satu, Tanjungpandan.

Seorang pria bernama Rolan Pramudya (22), warga Jalan Dahlan, Kelurahan Pangkallalang tewas usai dikeroyok di halaman parkiran THM karaoke SL tersebut.

Rolan Pramudya diduga tewas dikeroyok di lokasi kejadian parkiran THM SL dengan kondisi luka lebam dan pendarahan, Minggu 4 September 2022 dini hari.

Belum diketahui pasti motif dan kronologis kasus pengeroyokan terhadap korban yang sudah beristri dan memiliki satu anak tersebut.

Saat ini, Jajaran Satreskrim Polres Belitung masih melakukan penyelidikan pasca pengeroyokan yang menewaskan Rolan.

Supriyanto orang tua korban mengatakan, awalnya dia mendapat informasi bahwa anaknya menjadi korban pengeroyokan di THM Karaoke SL. 

Kemudian ia menanyakan kondisi anaknya Rolan yang pada saat itu pergi ke THM SL bersama 3 orang temannya.

"Kata temannya kondisi Rolan sudah meninggal dunia. Lalu kami langsung menuju ke rumah sakit," kata Supriyanto kepada Belitong Ekspres saat menunggu hasil autopsi di RSUD dr H Marsidi Judono, kemarin.

Ia menjelaskan, kemungkinan anaknya meninggal dunia di lokasi. Sebab, dia melihat anaknya dikeroyok melalui video. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: